SintesaNews.com – Kepala ilmuwan Institut Arthur Rylah, Bidang Penelitian Lingkungan, Jarod Lyon mengatakan bahwa ikan mas menimbulkan beberapa risiko vegetasi air dan hancurnya keanekaragaman hayati di Australia.
Menurutnya, di beberapa lahan basah, jumlah ikannya bisa mencapai hingga 1.000kg per hektar, yang dampaknya jauh melebihi dari apa yang selama ini diketahui.
Ikan mas yang dikenal dengan nama ‘common carp’ (Cyprinus carpio) di Australia terkenal sebagai ikan pemakan lumpur dan perusak kualitas air.
Dr Lyon mengatakan ikan tersebut mengancam keanekaragaman hayati di Australia.
Beberapa titik yang diteliti Lyon, meliputi lahan basah di Victoria, dataran banjir di ‘Lower Murray-Darling’ Australia Selatan, dan daerah tangkapan air Sungai Lachlan.
Dari hasil penelitian Lyon, ditemukan sebanyak 360 juta ekor ikan mas tinggal di saluran air Australia, di tahun yang “basah” ini.
Sementara di “tahun biasa”, jumlah ikan mas bisa turun hingga 200 juta, menurut ilmuwan yang terlibat dalam penyusunan Rencana Pengendalian Ikan Mas Nasional di Australia.
Mereka telah mencatat biomassa dan massa jenis dari ikan tersebut dalam jurnal Konservasi Biologis.
Kelompok peneliti yang dikepalai Dr. Jarod Lyon telah mengumpulkan data dari 4.831 titik di seluruh habitat ikan mas, seperti sungai, lembah, lahan basah, dan ‘billabong’ atau muara sungai yang buntu.
Lyon mengatakan 96 persen ikan mas yang teridentifikasi ditemukan di daerah pantai timur Australia.
“Ketika jumlahnya mulai di atas 100 kilogram, per hektar, mulai muncul dampak terhadap segala jenis biota, tumbuhan air, ikan, dan burung dan binatang lainnya,” ungkapnya.
Ikan mas betina dapat menghasilkan 300.000 telur dalam satu kali masa pembuahan dan berpotensi untuk menghasilkan 1 juta telur pada masa pembiakan.
Seorang nelayan dari Barmera, di ‘Riverland’ Australia Selatan, Garry Warrick, mengungkapkan bahwa ikan mas berkembang biak karena sungainya tidak mengalir.
“Mereka membawa lumpur ke sungai, jumlahnya sudah terlalu banyak hingga mengalahkan spesies aslinya,” katanya.
Warga ‘Riverland’ lain, Kym Manning mengatakan telah menyaksikan perubahan kondisi sungai tersebut dari waktu ke waktu.
“Ketika saya muda, tidak pernah ada ikan mas, ikan mas pertama yang saya lihat ada di tahun ’70-an,” katanya. “Ikan mas telah membawa perubahan yang buruk.”