Amin Akhirnya Jalan Kaki Solo-Jakarta

Erri Subakti

Pria tua nampak mondar-mandir di dalam sebuah pesawat yang sedang terbang. Ia berjalan hilir mudik dari ujung depan ke ujung belakang.

Penumpang lain yang merasa terganggu dengan ulah kakek tersebut mengeluhkan pada pramugari pesawat. Pramugari pun menyapa kakek tua itu.

“Sejak take off dari Solo kok Bapak mondar-mandir terus di pesawat?” tanya pramugari kepada pak tua yang bernama Amin.

“Eh, maaf kalau mengganggu, mbak. Saya sedang bayar utang,” jawab pak Amin.

“Bayar utang. Maksud bapak?”

“Saya pernah janji mau jalan kaki dari Solo ke Jakarta.”

“O…, janji waktu pilpres kemaren ya pak?”

“Iya, mbak.”

“Tapi, pak. Kok jalannya di pesawat. ”

“Saya kan ndak bilang jalan kaki di jalan raya. Saya cuma bilang jalan kaki dari Solo ke Jakarta.”

“He he he…, betul juga, ya pak.”

“Makanya, mbak. Saya minta izin untuk jalan kaki sampai pesawatnya mendarat.”

Memang menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan.

Menjadi gila itu nasib.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here