SintesaNews.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan lampu hijau pada vaksin Sinovac untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Vaksin Sinovac telah diteliti BPOM secara keilmuan dari uji klinis sampai tahap penilaian, dan secara resmi BPOM menyatakan vaksin aman dan efektif.
Hal ini diutarakan oleh pihak BPOM pada Senin 11 Januari 2020, sore ini pukul 15:00 WIB dalam konferensi persnya.
Restu dari BPOM ini terbit dengan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, atas rekomendasi dari Tim Independen Komnas Obat dan ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization).
Hadir juga dukungan dari PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia.
Kepala BPOM Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP menjawab pertanyaan wartawan, apabila nanti ada yang terkena dampak bagi penerima vaksin, itu akan dalam pemantauan efektivitasnya dalam populasi yang penerima vaksin.
Dr. Penny juga mengutarakan bahwa setelah divaksin bukan berarti sudah tidak perlu lagi swab test. “Kalau pandemi sudah dinyatakan tidak ada baru tidak perlu swab test lagi,” jawabnya.
Dr. Penny menegaskan perlunya edukasi terus untuk tetap melakukan protokol kesehatan 3M dan 3T, jadi masyarakat diimbau untuk terus memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak
Bio Farma sebagai BUMN nantinya yang akan mendistribusikan vaksin Covid-19 tersebut.
Hal ini menjadi dimulainya babak baru dalam perang melawan SARS-CoV-2. Vaksinasi tahap awal direncanakan dilakukan tanggal 13 Januari 2021 mendatang.
Presiden RI Joko Widodo direncanakan menjadi orang pertama yang akan menerima vaksin Sinovac.
Selain Joko Widodo, beberapa Kepala Daerah juga dijadwalkan menerima vaksin pertama di daerahnya, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sudah menyatakan kesediaannya.
Vaksinasi awal ini telah dipersiapkan secara paralel dari tingkat nasional, provinsi hingga kabupaten/kota.