Buat Apa Sih Reuni?

Erri Subakti

Buat apa sih reuni? tanya saya ke sahabat.

“Menurut gue, ikutan atau enggaknya seseorang ke reunian itu bukan cuma ditentukan sama hadiah door prize, atau acara. Mau doorpizenya Mercedes-Benz S Class atau apartments, atau performance nya Raisa atau Kahitna, kalo itu orang emang udah gak niat reunian, dia gak bakal ikutan,” jawabnya.

-Iklan-

“Banyak lho temen-temen gue yang enggan reunian, alasannya banyak, mulai dari ribet ngurus anak sampe ‘malu’ karena menurut dia, dia gak jadi orang. Minder mau ketemuan sama temen-temennya yang menurut dia sukses,” tambahnya.

Yah, memang reunian bukan kewajiban, bukan paksaan, dan untuk present (ada) di reunian memang hanya perlu niat saja. Kalau sudah enggan berkangen-kangennya dengan masa studi di almamater, apapun bisa jadi alasan.

Di masa pandemi covid ini alumni dari FISIP UI angkatan 95 mengadakan reuni virtual. Jadi temu kangennya tidak copy darat melainkan lewat layar masing-masing device saja.

Jadi reuninya sudah gampang banget, ga perlu dandan maksimal dan ngeluarin ongkos.

Bayangin, ikut reunian tapi bisa sambil santai, di mana pun kita berada. Bisa sambil makan bakso, sambil masak, sambil menyusui, sambil rebahan juga boleh. Sambil nyuci baju, wah seru banget, kumpul-kumpul lepas kangen, tanpa harus keluar rumah.

Asal jangan sambil benerin genteng ya… buahaya… 😀

Reunian ini memang sebuah ajang untuk sedikit mencecap kembali masa-masa studi di almamater yang gak mungkin terulang. Mengingat kembali kekonyolan, mengenang kembali batapa naifnya kita, dan amaze dengan perubahan yang tercipta oleh sebuah variabel penting, yaitu waktu.

Demi masa, waktu adalah sesuatu yang paling dahsyat. Waktu bisa menghancurkan, juga menciptakan. Batu bisa menjadi pasir oleh waktu, luka di hati bisa terobati oleh waktu. Eaa… namun sebaliknya waktu juga bisa mengubah from zero to hero. Peradaban kekaisaran raksasa bisa hancur oleh waktu, juga bisa menciptakan dinasti baru.

Reunian, itu sarana buat kita mencicip kembali sedikit waktu yang telah hilang dan tak mungkin kembali.

Cogito ergo sum, aku berpikir maka aku reuni.

Saat masih bermimpi menggapai cita-cita.
Kalau pemain bola, mereka sukanya nyerang dari kiri luar.
Di Balsem. Kantin FISIP UI di Balik Semak.
Mahasiswa-mahasiswa tipe kebanyakan nongkrongnya di kampus dari pada kuliah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here