Catatan Pinggiran: Gamelan, Harmony in Diversity – Bhinneka Tunggal Ika

Penulis: Ganda Situmorang

Menonton video pendek ini, sekelompok anak muda bule memainkan perangkat Gamelan. Kelihatannya sesi latihan.

Sekelompok anak muda kelihatan sih bukan orang Indonesia, ada cewe – cowo bahkan bermacam ras kulit putih – hitam rambut kwuriting – pirang.

-Iklan-

Rasis? Bukan! Penulis hanya ingin menekankan bahwa dengan bermacam warna kulit bisa jadi satu tim memainkan musik gamelan secara apik harmonis.

Gamelan itu sendiri adalah gabungan berbagai jenis musik meskipun sebagian besar alat musik gebuk namun dengan berbagai bentuk, ukuran, nada dan ritme gebukan berbeda. Jadi perbedaan itulah yang menciptakan harmoni sehingga enak telinga kita mendengar.

Gamelan asli budaya adi luhung bangsa Indonesia sejak era Majapahit. Era sebelum Kerajaan Islam Demak meluluhlantakkan budaya Majapahit. Beberapa masih tersisa di Bromo Tengger dan terutama Hindu Bali. Salah satu sejarah kelam peradaban bangsa bahwa seluruh agama yang diakui negara hari ini sungguh merupakan pendatang.

Jadi hentikan megalomania atas nama agama. Stop kekerasan fisik dan psikis atas nama Agama. Negara jangan asal ngomong warga kelas ini itu jangan tinggal diam. Masyarakat kapasitasnya sebatas ikut aturan dan bayar pajak. Negara dengan aparatlah yang punya kapasitas memastikan hukum dan keadilan tegak dirasakan Aman dan Tertib oleh seluruh warga negara.

Kalau masih ada pejabat yang bilang masyarakat jangan tinggal diam. Artinya memancing konflik SARA horizontal. Kekerasan main hakim saling dibalas kekerasan. Bakar dibalas bakar, caci dibalas caci. Lantas buat apa hukum dan aparat penegak hukum. Buat apa perangkat negara dengan fasilitas dan kapasitas yang sudah diberi mandat oleh hukum dan rakyat?

Apakah konflik horizontal itu yang diinginkan oleh negara?

Harmony in Diversity ~ Bhinneka Tunggal Ika

Salam Pancasila 🇮🇩
06092021

Ganda Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here