Catatan Pinggiran: LBP dan Erick Terlalu Bagus; Duo Punggawa Presiden Jokowi Selalu Sasaran Proxy

Prestasi dan pengakuan bertubi-tubi diraih Presiden Jokowi di bulan Oktober. Sebagai hasil kerja zaken kabinet Jokowi yang memang luar biasa di semua lini sektor. LBP dan Erick menjadi duo punggawa Presiden Jokowi yang paling gemilang. Capaian kerjanya nyata terukur, bisa dilihat dan dirasakan langsung oleh publik dalam dan luar negeri.

KOLOM

Catatan Pinggiran

Ganda Situmorang
Patriot 98 NKRI

-Iklan-

Bukan hoaks, dalam rilis media resmi, Menteri Keuangan Sri Muliani menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level tertinggi kedua di dunia setelah China. Di bawah komando pak LBP, penanganan Covid-19 di Indonesia pada saat gelombang kedua melanda dunia, berhasil gemilang hingga pada level terendah di antara negara-negara lain.

Tingkat penetrasi vaksinasi Indonesia yang notabene negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia adalah kelompok tertinggi. Bandingkan saja dengan tetangga Singapore, negara kota tak lebih besar dari pulau Batam dengan penduduk setengah DKI Jakarta kelabakan menghadapi Covid-19.

Kata siapa Singapore lebih baik dari Indonesia dalam penanganan Covid-19?

Lihat peta angka demografi maka anda akan paham itu seperti menyandingkan gajah dan pelanduk.

Lalu sepertinya penampilan kerja gemilang Presiden Jokowi dan kabinet nya serasa tanpa jeda, masyarakat Indonesia disuguhkan berbagai laporan jurnal ciamik langsung dari pentas KTT G20. Penulis mencatat gaya kerja perjalanan dinas ke luar negeri oleh pejabat Indonesia di KTT G20 benaran mengangkat etos kerja menjulang ke standard tertinggi.

Hampir tidak ada nuansa perjalanan berleha-leha. Serius santai tapi penuh martabat dan capaian penting.

Inilah Indonesia era baru di tengah tatanan baru masyarakat global paska pandemic. Era itu akan dimulai dengan Presidensi Indonesia di forum G20.

Kurang apa lagi jika seorang Pangeran Charles memuji capaian kerja Presiden di forum pleno KTT G20. Di hadapan seluruh pemimpin negara terkemuka dunia, pengakuan itu disampaikan oleh Pangeran Charles.

Jangan heran, Pak Jokowi selalu menolak jika bentuk penghargaan semacam gelar honoris causa, Satria Bak Mandi dan sejenis seperti yang pernah diterima mantan Presiden SBY.

Nama Presiden Jokowi sudah menjadi Merk. Oleh negara Uni Emirat Arah bahkan Jokowi dijadikan nama satu Masjid nan megah. Nyaris tanpa cela, dan tidak perlu lagi diembel-embeli dengan yang lain. Segala gelar penghargaan itu sudah termaktub dalam satu kata tersebut; JOKOWI.

Jadilah Pangeran Charles pun menyampaikan afirmasi penghargaan kepada seorang JOKOWI di forum pleno KTT G20. Ini sungguh peristiwa langka.

Maka tidak heran, para begundal politik di dalam negeri pasti akan sangat kegerahan sepanjang minggu akhir Oktober kemarin. Duo Punggawa Presiden Jokowi yaitu LBP dan Erick kembali menjadi sasaran tembak. Segala hal titik lemah dicari, dikorek hingga mereka merasa mendapat amunisi yaitu isu keterlibatan duo LBP dan Erick Thohir di bisnis PCR.

Goreng opini ke sana-ke mari sampai lapor ke KPK dan berbagai macam akrobat demi tujuan mendegradasi karakter Pak LBP dan Erick Thohir. Pada akhirnya waktu akan menjawab semua akrobat usang itu akan dengan capaian-capaian baru.

Tahun 2022 akan ada berbagai perhelatan penting G20, Proyek Strategis Nasional IKN di Kalimantan Timur, Even Moto GP di Mandalika, semuanya akan terlaksana. MLA dengan Swiss mulai bergulir dan seterusnya hal yang baik-baik sajalah menyongsong Indonesia Maju tahun 2045.

5112021

Baca Catatan Pinggiran lainnya di sini:

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here