Elektabilitas Ganjar Tembus di Atas 36%, Jauh Meninggalkan Prabowo

SintesaNews.com – Hasil survei Charta Politika Indonesia terkini memperlihatkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah tembus di atas 36%.

Angka ini sudah meninggalkan jauh di atas elektabilitas rival Jokowi pada Pilpres 2019 yaitu Prabowo Subianto, yang hanya mendapat elektabilitas 26,7%. Selisih yang cukup tinggi, 10% di bawah Ganjar.

Perolehan angka 36,5% elektabilitas Ganjar tersebut dari hasil simulasi tiga calon presiden.

-Iklan-

“Ketika kami simulasikan tiga nama, Ganjar Pranowo ada di angka 36,5 persen, Pak Prabowo di peringkat kedua dengan 26,7 persen, dan (Gubernur DKI Jakarta) Anies Baswedan 24,9 persen. Jadi, jaraknya (Ganjar-Prabowo) melonjak hampir 10 persen di angka 9,8 persen, dengan persentase tidak tahu dan tidak menjawab sebesar 11,9 persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara Rilis Survei Charta Politika: Membaca Situasi Politik dan Konstelasi Elektoral Pasca Rakernas Projo, yang disiarkan via Zoom Meeting, Senin.

Sebelum melakukan simulasi tiga nama, Charta Politika Indonesia telah melakukan simulasi pemilihan presiden dengan sepuluh nama. Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 31,2 persen, Prabowo Subianto sebesar 23,4 persen, dan Anies Baswedan sebesar 20,0 persen.

Elektabilitas Ganjar tetap tembus di atas angka 30%-an.

Dari 10 nama yang disimulasikan, menempati posisi keempat adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 4,6 persen, disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas 3,6 persen (posisi kelima).

“Ada sebuah pengerucutan. Ada perilaku dan preferensi pemilih yang semakin menguat pada tiga nama yang dianggap sebagai papan atas,” ungkap Yunarto.

Charta Politika menguji terkait kemantapan pilihan dari para responden untuk melihat tingkat kemungkinan seorang pemilih mengubah pilihan mereka apabila calon lain menawarkan program yang lebih menarik. Dari 31,2 persen responden yang merupakan pemilih Ganjar Pranowo, sebesar 68,4 persen menyatakan kemantapan mereka untuk memilih Ganjar, sedangkan 29,4 persen lainnya mengatakan masih mungkin berubah, dan 2,1 persen lainnya mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Lalu dari 23,4 persen responden yang memilih Prabowo Subianto, sebesar 46,3 persen menyatakan kemantapan mereka, 49,1 persen menyatakan masih mungkin berubah, dan 4,6 persen mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Kemudian dari 20 persen responden yang memilih Anies Baswedan, sebesar 54,6 persen menyatakan sudah mantap, sedangkan 42,1 persen menyatakan masih mungkin berubah, dan 7,1 persen tidak menjawab atau tidak tahu.

“Yang tingkat kemantapannya masih di bawah 60 persen, ini biasanya yang disebut dengan potensi terjadinya swing voters atau pemilih yang masih bisa berpindah ketika lawan memberikan tawaran yang lebih menarik,” kata Yunarto.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here