SintesaNews.com – “PPKM Darurat yang berkali-kali diperpanjang terbukti secara nyata sukses mengendalikan persebaran Covid19 dan tetap menghidupkan ekonomi ,asyarakat, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia,” demikian dikatakan oleh Ketua Garda Benteng Nusantara, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal).
Dan tidak terbukti PPKM Darurat sebabkan kelaparan dan tidak terbukti PPKM Darurat membunuh rakyat,” imbuhnya.
“Justru PPKM Darurat menyelamatkan nan melindungi nyawa rakyat, dan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi bangsa,” ujar Gus Wal menambahkan.
PPKM Darurat yang kembali diperpanjang hingga entah sampai kapan banyak menimbulkan pro maupun kontra di kalangan masyarakat bawah, hingga banyak masyarakat merasa lesu dan lemas tatkala mendengar PPKM Darurat yang kembali diperpanjang. Meski levelnya sudah mulai diperlonggar dan diturunkan, banyak kalangan masyarakat yang takut ketika PPKM Darurat kembali diperpanjang.
Namun banyak pula kelompok masyarakat yang mendukung PPKM Darurat diperpanjang.
Alasan bagi yang menolak diberlakukanya PPKM Darurat dari kalangan masyarakat bawah yang ekonomi lemah lantaran takut tidak bisa makan, takut keluarganya mati kelaparan, tidak bisa bekerja bagi para pekerja harian, dan tidak bisa menjalankan usahanya/berdagang.
“Ketakutan-ketakutan itu terjawab sudah, sampai hari ini yang kesekian kalinya PPKM Darurat diperpanjang alhamdulillah belum ada rakyat yang mati kelaparan karena efek PPKM Darurat,” jelas Gus Wal.
“Usut punya usut, ternyata yang memunculkan ketakutan lewat narasi, opini dan kabar burung dari mulut ke mulut bahwasanya “PPKM Darurat menyebabkan terjadinya kelaparan dan membunuh rakyat” adalah para barisan sakit hati, oposisi yang terlewat akut, dan kelompok para pemuja penganut ideologi trans nasional haram terlarang khilafah Radikalisme Komunisme Terorisme.”
“Semua kelompok di atas saling berkomunikasi saling berkolaborasi bermain keruh dengan harapan mereka bersama untuk mengambil keuntungan dan mencari manfaat dari situasi chaos yang ditimbulkan lewat opini dan narasi yang mereka dengungkan,” Gus Wal membeberkan.
“Bisa kita Flash Back, sebelum dimulainya kebijakan PPKM Darurat, mereka lebih dahulu meminta Lockdown. Siapa yang menginisiasi, mengarsiteki, konsolidasi massa, hingga melakukan demo berjilid-jilid selama pandemi covid 19 ini? Sungguh mereka adalah para pengkhianat bangsa yang tega menari bernyanyi diatas penderitaan rakyat,” kecam Gus Wal.
Berapa banyak mereka membayar para tokoh masyarakat, mahasiswa, buruh, akademisi, maupun ulama-ulama’ su’ jadi-jadian untuk menolak program Vaksinasi, menolak PPKM, dan melakukan demo berjilid-jilid untuk menciptakan sebuah kondisi yang menimbulkan kekacauan dan menyengsarakan rakyat hanya demi ambisi mereka yang ingin berkuasa, ingin jabatan, dan ingin adanya pergantian kekuasaan.
“Melihat kondisi tersebut, kami Garda Benteng Nusantara dan Garda Nusantara Bersatu mendukung penuh Program Percepatan Vaksinasi Covid19 di semua daerah dan mendukung PPKM Darurat tetap diberlakukan sampai keadaan sudah pulih normal dengan kalkulasi sudah 75% rakyat Indonesia sudah melakukan Vaksinasi covid19,” ucap Gus Wal.
“Alhamdulillah sejak awal juli lalu kita mendukung penuh program Percepatan Vaksinasi Covid19 dan PPKM Darurat, hal ini juga wujudkan dalam tindakan nyata dengan membagikan sembako kepada manula dan warga masyarakat kurang mampu yang “tidak mendapatkan bansos dari pemerintah”. Juga kita galang opini masyarakat dengan memasang banner dukungan Program Percepatan Vaksinasi Covid19 dan PPKM Darurat di Jombang, Probolinggo, Boyolali, Madiun, Samarinda, Pontianak, Padang, Bali, dll,” Gus Wal menjelaskan.
PPKM Darurat bagi yang sudah melakukan Vaksinasi covid 19 hendaknya bisa dilonggarkan “bagi yang sudah melakukan Vaksinasi covid19” untuk menjaga kehidupan ekonomi masyarakat bawah dengan diberlakukanya kebijakan dan aturan bahwa yang boleh beraktifitas di luar rumah baik yang bekerja formal maupun informal harus sudah melakukan Vaksinasi covid19 dengan menunjukkan kartu/sertifikat Vaksin di tempat kerja, pos-pos penyekatan, maupun di pasar/mall atau ditempat tempat lainya.
“Dan sesegera mungkin pemerintah dan Aparat Penegak Hukum segera menindak tegas para aktor intelektual maupun tokoh yang menolak Program Vaksinasi Dan PPKM Darurat, para penyeru demo, para penolak vaksin, propaganda hoax, pembuat gaduh di saat kondisi darurat seperti saat ini dan aktor pengumpul massa yang selama pandemi covid19 hingga hari ini, di masa PPKM Darurat ini tetap mengumpulkan masyarakat seperti UAS, Haikal Hasan, Yahya Waloni, Rocky Gerung, Neno Warisman, dll.,” kata Gus Wal.
“Dan kami meminta Regulasi PPKM Darurat ini diperjelas kebijakanya, rakyat yang sudah melakukan Vaksinasi covid diberikan kelonggaran untuk bisa beraktivitas kembali, bisa bekerja, berdagang dan sekolah. Namun bagi yang belum melakukan Vaksinasi covid19 apabila beraktivitas di luar ruangan perlu dilarang, kalau nekat atau melawan ditindak tegas. Begitu pula dengan yang memprovokasi rakyat untuk menolak program Vaksinasi Covid 19,” pungkas Gus Wal menjawab wawancara SintesaNews.com melalui layanan percakapan.