Penulis: AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal)
Pertengahan Juni jingga akhir Juli nangsa Indonesia harus kembali menangis sedih. Banyak rakyat Indonesia kembali terpapar virus covid-19. Tak Hanya di kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Solo, Bandung dan Yogyakarta, namun jumlah rakyat Indonesia yang positif covid-19 juga meningkat drastis hingga ke kota/kabupaten kecil hingga ke pelosok dan penjuru desa.
Hingga saat ini jumlah rakyat Indonesia yang positif covid-19 terus bertambah, lebih dari 2 juta lebih rakyat Indonesia positif covid-19, miris bukan?
Banyak di kalangan rakyat Indonesia mulai dilanda kebingungan, paranoid dan bertanya-tanya, meledaknya positif covid-19 ini salah siapa?
Banyak para petinggi partai dan para tokoh-tokoh oposisi yang belum bisa move on dari kekalahan di pilpres 2014 dan pilpres 2019 saat ini sedang ramai-ramai menyerang dan menyalahkan pemerintah yang dinilai gagal mengatasi masalah covid -19 ini.
Benarkah tuduhan mereka?
Kita bisa melihat kinerja pemerintah yang sangat massive dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah persebaran covid-19 ini.
Berbagai cara dan langkah telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah dan menekan angka penyebaran covid-19 ini, Yang terbaru dengan melakukan PPKM Darurat se-Pulau Jawa dan Bali.
Sebelum diberlakukanya PPKM Darurat se-Jawa dan Bali, pemerintah menggalakkan Program Vaksinasi Covid-19 di seantero negeri. Ya, di seluruh penjuru negeri dari Aceh sampai Papua, Pemerintah melakukan Program Vaksinasi Covid-19 guna mengatasi lebih meningkatnya persebaran Virus Covid 19.
Bahkan seorang presiden yang notabene adalah pemimpin negara harus meninjau langsung program Vaksinasi covid-19 dan hal itu dilakukan jauh-jauh hari sebelum ditetapkanya PPKM Darurat se-Jawa dan Bali.
Jadi sangat tidak elok dan tidak benar rasanya jika harus menyalahkan pemerintah dalam hal ini yang telah berjuang dan selalu bekerja keras untuk seluruh rakyat Indonesia dalam mengatasi masalah covid-19 ini.
Jadi kita bisa melihat betapa kegilaan para tokoh-tokoh barisan sakit hati oposisi dan partai partai yang tidak punya nurani, dan tidak punya semangat untuk membangun bangsa, serta tidak punya kepedulian, simpati empati kepada rakyat Indonesia yang sedang durjana karena covid-19 ini.
Mereka lupa jika ledakan jumlah positif covid-19 adalah karena mereka.
Ya, merekalah yang menyerukan, menggerakkan aksi demo-demo yang banyak menimbulkan Kerumunan masyarakat dalam skala besar berkali-kali di berbagai wilayah di negeri ini.
mereka lupakah dengan demo-demo yang mereka bidani selama ini tatkala dalam keadaan pandemi covid-19 ini?
Di mana ada demo yang menimbulkan jumlah kerumunan tak terbatas berskala besar pasti di situ ada barisan sakit hati oposisi yang mendukung dan ikut “ngoceh massive” seperti orang gila makan sabun.
Di mana ada demo-demo yang menyebabkan banyak kerumunan berskala besar di situ selalu ada tokoh PKS, Demokrat dll. baik tingkatan pusat ataupun cabang/kabupaten yang ikut hadir, berorasi, dan mendukung aksi demo tersebut baik secara langsung ataupun di belakang layar.
Mau bukti? Demo-demo tolak RUU BPIP dan demo aksi bela Palestina adalah bukti shahihnya, itu sudah dari cukup untuk menunjukkan bahwasanya merekalah yang paling bersalah atas meningkatnya ledakan pasien positif covid-19 saat ini.
Hal itulah yang membuat sebagian masyarakat kecil menjadi mengabaikan protokol kesehatan dan abai terhadap menjaga kondisi kesehatannya di tengah wabah pandemi covid-19 ini.
Kalau kita mencari dalang dan bi yang meningkatnya jumlah pasien covid-19 ini adalah para provokator yang menyebarkan berita bohong yang mereka sebutkan bahwasanya covid-19 adalah hoax dan konspirasi, serta yang paling perlu disalahkan adalah para provokator dan propoganda yang menolak program Vaksinasi Covid 19. Mereka-mereka itulah para penjahat kemanusiaan rakyat Indonesia, karena merekalah banyak nyawa melayang, karena merekalah banyak anak menjadi yatim, banyak istri menjadi janda.
Mereka-merekalah yang sangat pantas untuk disalahkan dan sangat sepantasnya mereka ditindak dengan Undang-undang Darurat dan hukum yang berlaku di negeri ini.
Yang menjadi pokok dan wajib bagi kita saat ini adalah ikut mensukseskan PPKM Darurat ini, tetap melakukan protokol kesehatan dimanapun berada, dan ikut menyukseskan program Vaksinasi Covid 19. Dengan ikut melaksanakan vaksin covid-19 baik yang dilakukan oleh pemerintah ataupun secara pribadi, ajak tetangga, keluarga, kerabat yang belum melakukan Vaksinasi untuk segera melakukan Vaksinasi Covid 19. Hal ini sangat perlu kita lakukan untuk mencegah agar Negara kita tidak seperti India beberapa waktu lalu yang sangat mencekam karena dipenuhinya Rumah Sakit dan jalanan dengan korban meninggal covid -19.
Dan lita berharap agar pemerintah lebih banyak lagi melakukan program Vaksinasi Covid 19, lebih dan lebih ditingkatkan frekuensi jadwalnya dan ditambah jumlahnya.
Pemerintah harus sangat perlu melakukan upaya tersebut demi kesehatan, keamanan dan kesehatan rakyat Indonesia.
Pemerintah perlu melakukan hal tersebut bagaimanapun caranya demi keselamatan rakyat Indonesia yang merupakan jukum tertinggi.
Dukung dan Suksekan PPKM Darurat.
Dukung dan Sukseskan Program Vaksinasi Covid 19.
Gerakan Jaga kampung desa dari Corona, Hoax Fitnah Intoleransi Radikalisme Komunisme Terorisme.
Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.
GARDA BENTENG NUSANTARA
bersatu berjuang bergerak berkhidmat bermanfaat untuk negeri