Ilmuwan Harvard: Virus Corona Seharusnya Sudah Menyebar di Indonesia

Oleh: Langit Quinn

SintesaNews.com – Hingga hari ini, belum ada satupun kasus yang dikonfrimasi positif virus corona di Indonesia.

Para ilmuwan dari Universitas Harvard, Amerika Serikat pekan ini mengatakan, virus corona yang merebak dari Wuhan, Provinsi Hubei, China (2019-nCoV) seharusnya sudah ditemukan atau menyebar ke Indonesia.

Padahal China adalah penyumbang turis terbanyak di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Hasil analisis dalam penelitian itu, misalnya dengan cukup tepat memprediksi jumlah kasus virus Corona di Vietnam dan Singapura. Sementara di Thailand dan Kamboja seharusnya kasus positif virus corona lebih besar.

Namun perlu diingat, bahwa penelitian yang terbit di jurnal medRxiv pada Rabu (5/2/2020) itu, belum ditinjau atau dievaluasi oleh para ilmuwan lain. Biasanya dalam proses yang disebut peer-review akan ditemukan kelemahan dalam sebuah penelitian.

Sementara akhir bulan Januari lalu, media-media Australia maupun Indonesia ramai memberitakan tentang ketidak layakan alat deteksi virus corona di Indonesia yang seharusnya virus corona bisa dideteksi 4-5 jam seperti negara lain, Indonesia butuh 6 hari.

The Sydney Morning Herald dan The Age mengungkapkan bahwa laboratorium medis Indonesia memiliki kekurangan dalam kelengkapan peralatan uji yang diperlukan untuk mendeteksi virus corona Wuhan.

Hal itu dikutip dari pernyataan Amin Soebandrio (31/01/2020), kepala Lembaga Eijkman di Bandung, Jawa Barat yang mengatakan bahwa reagen yang diperlukan untuk mendeteksi virus Corona memang belum tersedia di Indonesia.

“Kami sedang dalam proses mendatangkan alat khusus untuk virus Corona 2019. Kami harap dalam beberapa hari bisa menerima alat khusus tersebut sehingga kami tak lagi harus melakukan pengurutan gen,” kata Amin seperti dilansir SMH.

Saat itu, untuk mendeteksi adanya infeksi virus Corona, laboratorium-laboratorium di Indonesia harus memeriksa langsung orang yang diduga terinfeksi dan kemudian melakukan proses pengurutan gen. Langkah-langkah ini bisa memakan waktu hingga 6 hari.

Untuk mendeteksi adanya virus Corona memang diperlukan reagen khusus. Reagen sendiri adalah bahan yang digunakan dalam reaksi kimia untuk menganalisis dan mendeteksi adanya virus dalam darah.

Sementara di negara lain saat itu telah memiliki alat khusus yang digunakan untuk mendeteksi corona dalam hitungan jam.

Namun, pada (06/02/2020), Amin kemudian membantah pernyataan dirinya tersebut, ia mengatakan bahwa laboratorium-laboratorium medis di Indonesia kini sudah mempunyai alat untuk dengan cepat mendiagnosis orang yang terjangkitmya Corona virus.

“Alat sudah cukup, reagennya sudah ada, jadi pemberitaan di luar itu tidak benar,” kata Amin saat ditemui di Kantor Staf Presiden (KSP) Jakarta, Kamis (6/1/2020).

Sayangnya sebagian netizen sudah terlanjur parno dengan pernyataan tersebut, apalagi ditambah dengan pernyataan penelitian dari Universitas Harvard yang menyatakan seharusnya Corona virus dari Wuhan sudah ada di Indonesia. Netizen kemudian berpikir bahwa bisa saja hal itu benar adanya, bahwa virus telah berkembang di negeri ini, namun karena sedari awal alat yang ada kurang memadai, maka orang yang membawa virus tidak terdeteksi, tidak menyadari dan kini orang-orang tersebut berkeliaran di berbagai tempat dan menulari banyak orang lainnya, lalu orang yang tertular akan menulari lagi banyak orang lainnya.

Namun sebagaian netizen juga berpendapat, jika mereka telah menulari, dengan alat yang diklaim sekarang sudah memadai, kemungkinan jika mereka terkena sakit yang gejalanya mirip flu, maka tetap akan terdeteksi jika mereka memeriksakan diri. Atau bahkan meski orang telah terpapar, dengan kondisi tubuh warga Indonesia yang sehat-sehat, virus tersebut tak akan menginfeksi, sehingga sampai sekarang belum terdapat kasus positif virus corona di negara ini. Meski mungkin virus tersebut sudah ada di Indonesia.

Karena menurut laporan awal, orang yang terinfeksi virus corona memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Prinsipnya, orang yang terinfeksi itu memiliki daya tahan tubuh yang tidak bagus, maka penting untuk kita semua menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat dan tidak terinfeksi virus Corona Wuhan.

Di Indonesia sendiri, orang yang sedang merasa tidak sehat, lebih suka berada di rumah,mager, ketimbang berkeliaran di luar dan di tempat keramaian, kemungkinan hal itu pula yang membuat orang Indonesia bebas terinfeksi dari Corona Wuhan, meski kemungkinan virus tersebut sudah ada di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here