Kebohongan Sejarah, Palestina Dukung Kemerdekaan Indonesia, Kata Siapa?

Penulis: Dolan DW

Anda boleh bela Palestina, yang menurut anda didasarkan pada “religiusitas”, tapi pantaskah membela kebenaran didasarkan pada kebohongan?

Belum lama ini AM. Hendropriyono membuat ungkapan yang pada dasarnya menyebut bahwa Palestina-Israel bukan urusan kita. Lalu seorang mantan Gubernur Jawa Barat mengingatkan bahwa ada pengusaha Palestina bernama Ali Thahir pernah membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan menyumbangkan seluruh hartanya. Literasinya darimana?

-Iklan-

Lantas, mulai tersebar narasi-narasi bagaimana Palestina telah pernah membantu kemerdekaan Indonesia, kok Indonesia gak mau urus Palestina? Salah satunya dukungan dari Mufti Palestina Syaikh Muhammad Amien al-Husaini yang datang langsung ke Indonesia demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Syeikh Muhammad Amien al-Husaini, pemimpin keagamaan Pan-Arab, bersama H. Agus Salim.

Sekali lagi saya bilang ya, saya ini bukan kontra Palestina, saya kontra kebodohan. Apalagi kalau sejarah sudah dibelok-belokan, saya pasti langsung menulis dan memberikan kontra atas hoaks dan dongeng-dongeng kelucuan itu.

Saya mencari pengusaha Ali Thahir asal Palestina yang katanya membantu Indonesia, diublek-ublek seluruh informasi ya, jatuhnya nihil. Nah! Baru ketemu ternyata yang dimaksud itu bukan pengusaha melainkan seorang jurnalis Mesir yaitu Mohammad Ali Eltaher yang memang lahir di Palestine, tapi bukan Negara Palestina ya, melainkan wilayah Turki Utsmani yang kemudian disebut Palestine setelah dikuasai Inggris.

Siapa itu Mohammad Ali Eltahir? Anda bisa baca profilnya di website

http://eltaher.org

https://blogs.loc.gov/international-collections/2017/06/an-arab-nationalist-survival-against-all-odds-muhammad-ali-eltaher/

Beliau adalah jurnalis, yang memang kemudian berjuang dalam mewujudkan Arab Nasionalis serta menyerukan penghentian imperialisme, propaganda beliau memang sampai ke Indonesia dalam konteks kemerdekaan negara-negara Arab dan Islam.

Tapi kalau dibilang sebagai pengusaha yang menyumbangkan seluruh hartanya bagi kemerdekaan Indonesia, kan bohong.

Ali Eltaher, jurnalis yang berjuang mewujudkan Arab Nasionalis.

Mufti Palestina Syaikh Muhammad Amien al-Husaini tanggal 6 September 1944 dalam rangka mengkampanyekan kemerdekaan negara-negara Arab atas imperialisme Inggris dan dunia Islam, belum ada hubungannya dengan Kemerdekaan Indonesia.

Kenapa? Karena saat itu Indonesia dijajah oleh Jepang yang memang bermusuhan dengan European Colonialisme (Sekutu), ya pantas saja Jepang mengijinkan Mohammad Ali Eltaher dan Mufti Palestina Syaikh Muhammad Amien al-Husaini, menggelorakan perlawanan terhadap sekutu (Inggris-Belanda). Bicara sejarah itu timing serta konstelasi politik sejarahnya harus dilihat, jangan cuma memainkan narasi bergambar.

Syeikh Muhammad Amien al-Husaini juga adalah merupakan pemimpin keagamaan Pan-Arab (bukan Negara Palestina ya, tapi pemimpin otoritas keagamaan di bawah Mandatory Britania tahun 1921-1937) yang akhirnya bekerja sama dengan Jerman dan Italia untuk propaganda Blok Poros (Nazi Jerman dan Fasisme Italia) sebagai bentuk anti-Inggris. Usahanya melalui siaran-siaran radio dalam kotbah. Mau cari sumbernya?

https://encyclopedia.ushmm.org/content/id/article/hajj-amin-al-husayni-the-mufti-of-jerusalem

BPUPKI sebagai konsep kemerdekaan Indonesia saja baru dirumuskan Juni 1945, bagaimana mungkin pihak luar berani menyuarakan ke radio terkait kemerdekaan Indonesia? Kalau perlawanan kepada imperialisme Barat sangat logis karena Jepang pun pasti mendukung.

Bagaimana mungkin dibilang Negara Palestina yang pertama kali mendukung Kemerdekaan Indonesia? Negara Palestina itu saja belum pernah ada saat Indonesia merdeka. Mereka ini tokoh-tokoh dari Mesir yang memang punya tujuannya sendiri yaitu Arab Nasionalis, bukan soal mau bantu Indonesia merdeka kawan!

Lalu kenapa Soekarno meneriakan tentang kemerdekaan Palestina, karena saat itu Palestina dibawah kekuasaan imperialis Inggris. Semua yang berada di bawah imperialisme oleh Sukarno dilawan. Gak jauh-jauh, Malaysia saja diganyang.

Tapi persoalan pasca kemerdekaan Israel tahun 1948, apa Soekarno berkomentar? Apa Soekarno pernah berkomentar soal perang Liga Arab-Israel?

Ayolah, jangan lagi kita dibodohi dengan kedunguan-kedunguan seperti ini. Anda membela Palestina sebagai kebenaran tapi anda landasi dengan kebohongan?

Stop kebodohan!

Baca juga:

Webinar: Mengapa Indonesia Mendukung Perjuangan Palestina

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here