Komunitas Onthelis OIOIOI, Merawat Sejarah Memupuk Persaudaraan

SintesaNews.com – Kring.., kring…, kring! Suara dering bel sepeda bersahut-sahutan di sekitar Bundaran HI hingga ke Senayan Jakarta. Usut punya usut, suara dering bel sepeda tadi berasal dari arak-arakan salah satu komunitas sepeda onthel yang saban Hari Minggu pagi rutin melaksanakan acara ngonthel bareng. Tidak tanggung tanggung, sekali gowes jumlahnya bisa mencapai tujuh puluh hingga lebih dari seratus Onthelis.

Rute yang mereka tempuh berawal dari kawasan Ciputat Tangerang Selatan – Kebayoran Lama – Jl Sudirman – Jl Thamrin lalu rehat di Taman Mataram Kebayoran Baru, sebelum kembali lagi ke kawasan Ciputat.

Kekompakan komunitas sepeda Onthel OIOIOI (baca: Oyoyoy – red.) memang patut diacungi jempol. Sudah lima tahun terakhir OIOIOI tidak pernah absen meramaikan jalan-jalan utama ibukota terutama pada akhir pekan dengan iring-iringan dan konvoi sepeda jadulnya. Siapa sangka, para anggotanya datang dari berbagai daerah dan berasal dari berbagai tingkatan usia serta bermacam latar belakang. Mulai dari mahasiswa, dosen, guru sekolah, pengusaha, mekanik bengkel, pedagang pasar, ojek online, pengacara, pegawai swasta  bahkan ada juga dari kalangan PNS serta TNI/Polri. Usut punya usut, komunitas ini memang terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung, berolahraga sambil melestarikan sepeda peninggalan leluhur.

-Iklan-

Menurut Kang Hamim, Ketua Dewan Pembina Komunitas Sepeda Onthel OIOIOI, ia jatuh hati kepada sepeda onthel yang notabene sering dianggap besi tua padahal Onthel adalah peninggalan sejarah yang tak lekang dimakan waktu.

“Kenapa onthel? Karena onthel adalah peninggalan atau warisan budaya sejarah yang ada di Indonesia. Unsur olahraganya sudah pasti ada, sekaligus kita menggalakan kembali untuk mencintai sejarah dan budaya sambil berolahraga, ya hanya ada di Onthel,” demikian Kang Hamim menjelaskan.

Bagi kang Hamim, merawat Onthel merupakan bagian dari partisipasi merawat sejarah agar tidak hilang atau dilupakan begitu saja oleh generasi penerus

“Apalagi naik Onthel bisa dikombinasikan dengan baju budaya dan baju pejuang layaknya jaman pejuang dulu, sekaligus sebagai tanda kecintaan kita kepada NKRI. Ini adalah partisipasi aktif dan kita melakukan perjuangan dalam kebaikan, dan semua orang mencintai kembali hal yang dianggap sepele, bahkan Onthel dianggap rongsok padahal besi tua onthel memberi manfaat yang luar biasa, ya persaudaraannya, kekompakannnya dan mencintai peninggalan bersejarah,“ ujar Kang Hamim.

Komunitas Sepeda Onthel OIOIOI secara usia mungkin masih terbilang muda dibanding komunitas onthel lainnya. Komunitas OIOIOI berdiri tanggal 17 Agustus 2017, artinya usianya masih di kisaran 5 tahun. Namun siapa sangka, peminat sepeda tua ini ternyata membludak. Data anggota yang terdaftar mencapai lebih dari dua ratus orang, dan yang rutin gowes bareng tiap hari minggu jumlahnya di kisaran tujuh puluh hingga seratusan onthelis.

Menurut Ketua umum Komunitas Onthel OIOIOI, M. Affan Mantu, bisa mempertahankan rutinitas ngonthel bareng tiap Hari Minggu saja sudah merupakan hal yang patut disyukuri.

“Maklum, tidak semua member sempat untuk gowes bareng di Hari Minggu, karena ada yang masih kerja atau baru pulang lembur, memang tidak mungkin mengumpulkan seluruhnya dalam waktu yang sama, yang penting komunikasi dan silaturahmi kita tetap terjaga di antara sesama Onthelis,” demikian menurut sang ketua umum yang juga seorang jurnalis ini.

Selama masa pandemi, kegiatan ngonthel bareng sempat terhenti dan kini kembali dilaksanakan dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Salah seorang anggota komunitas ada yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam, Teuku Fujiar menyatakan amat senang bisa bergabung dalam komunitas sepeda Onthel OIOIOI .

“Ternyata di sini bukan cuma sekedar olahraga, ada makna lain bilamana kita bergowes ria dengan sepeda onthel, saya rasakan adalah persaudaraannya yang demikian kuat, saling tukar informasi juga menjalin silaturahmi dengan sesama komunitas onthel dari berbagai pelosok daerah di Indonesia,“ kata pemuda tampan asal Banda Aceh yang kini sedang membujang.

Berdasarkan jejak digital yang tim SintesaNews.com himpun, Komunitas Sepeda Onthel OIOIOI penah mendapatkan hadiah utama pada ajang sepeda tua International atau IVCA (International Veteran Cycle Association)  yang digelar di Bali pada bulan April tahun 2018, dimana saat itu personil komunitas Onthel OIOIOI yang berpartisipasi jumlahnya mencapai 101 Onthelis. Pada tahun yang sama, Komunitas Sepeda Onthel OIOIOI juga mengikuti event para komunitas Onthel yang bertajuk “Bumi Jenggolo 2” di kota Sidoarjo Jawa Timur dan meraih predikat juara untuk kategori jumlah peserta terbanyak yakni sebanyak 110 Onthelis yang berpartisipasi.

Komunitas Sepeda Onhtel OIOIOI juga membuka diri bagi siapapun yang ingin gowes bareng sekaligus untuk menjalin persaudaraan sekaligus turut serta bersama-sama merawat besi-besi tua peninggalan sejarah. Anda tertarik bergabung?

DM ke IG: @komunitas_sepeda_onthel_oyoyoy

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here