PNIB: Ferdy Sambo dkk. Bukan Cerminan Institusi, 430 Ribu Anggota Polri Tak seperti Ferdy Sambo

SintesaNews.com – Ketua Umum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR. Waluyo Wasis Nugroho atau biasa disapa Gus Wal, mengatakan, Polri dan TNI sama-sama penting dalam pelayanan masyarakat serta melindungi keamanan serta kedaulatan bangsa Indonesia.

“Polri adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, peranan Polri dalam kehidupan masyarakat Indonesia ini sangatlah krusial alias sangat penting,” kata Gus Wal.

Menurut Gus Wal, dari 430 ribuan anggota Polri tak ada yang merupakan cerminan dan menjadikan Ferdy Sambo sebagai panutan, teladan contoh maupun cerminan.

-Iklan-

“Kami yakin seyakin-yakinnya, 430 ribuan anggota polri menjiwai ‘Rastra Sewakottama’ yang berarti ‘Polri adalah Abdi Utama dari pada Nusa dan Bangsa’.
Dan kami percaya bahwa 430 ribuan anggota Polri selalu memegang teguh Tri Brata dan Catur Prasetya,” ujar Gus Wal.

“Kita sebagai masyarakat harus mengawal dan percayakan kasus Ferdy Sambo kepada Kejaksaan, Pengadilan dan jaksa serta hakim,” imbuhnya

Gus Wal menyarankan “Sudahi pembahasan tentang Ferdy Sambo yang sudah membuat gaduh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.”

“Banyak hal lain lebih produktif dan penting tinimbang selalu mengurusi kasus Ferdy Sambo, yang banyak dimanfaatkan banyak pihak untuk membuat gaduh dengan beraneka ragam membuat versi-versi yang berbeda-beda. Tujuannya apa? Manfaatnya apa? Tujuannya hanya melenakan kita dari kehidupan kita sehari-hari, dan tanpa kita sadari kita tergiring opini-opini tidak bertanggung jawab dari para kelompok Khilafah Radikalisme Wahabi Terorisme, yang notabene adalah anti Pancasila, dan ingin mengganti Pancasila dengan Khilafah,” ungkap Gus Wal.

“Salah satu propoganda mereka selain menyebarkan paham ideologinya adalah dengan mengikis dan menjauhkan kita rakyat Indonesia dengan pengayom dan pelindungnya. Dalam hal ini kita digiring untuk menjauh dan membenci kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Polri TNI dan pemerintah,” tambahnya.

Gus Wal lantas mengutip statement dari Prof Machfud MD, “Lebih baik 60 tahun dengan polisi buruk, daripada semalam tanpa polisi.”

Sejatinya rakyat Indonesia sangat membutuhkan polisi dalam segala aspek, mulai pengurusan SKCK untuk sekolah, kuliah dan bekerja, pengurusan SIM, STNK dll., juga dalam hal pelayanan keamanan ketertiban masyarakat sehari-hari.

“Jadi sebenarnya rakyat Indonesia dan polisi adalah bagian yang tak terpisahkan dalam segala hal, sama dengan seperti TNI manunggal bersama rakyat,” tegas Gus Wal.

Gus Wal kemudian mengajak masyarakat, “Mari bersama kita banggakan dan cintai polisi Indonesia agar selalu meningkatkan kualitas dan pelayanannya kepada kita rakyat Indonesia dan negara.”

“Dukung penuh reformasi birokrasi di dalam internal Polri untuk Polri konsisten presisi, ‘Hukum Tajam ke atas Tumpul ke bawah’,” pungkas Gus Wal.

Baca juga:

PNIB: Sudahi Bahas Ferdy Sambo, Waspadai Propaganda Khilafah Tunggangi Kasus FS untuk Demo Berjilid-jilid Anarkis dan Makar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here