PNIB Kirab Merah Putih 30 Juni di Jombang, Tolak Khilafah Selamanya dan Lawan Politik Identitas

SintesaNews.com – Setelah sukses menggelar “Kirab Merah Putih Menolak Khilafah sampai Kiamat” di Yogyakarta 19 Juni 2022 lalu, PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) melanjutkan kegiatan serupa di Jombang, Jawa Timur, pada 30 Juni 2022, dan akan diikuti beberapa kota lainnya.

Baca: PNIB Kirab Merah Putih Menolak Khilafah sampai Kiamat, Merah Putih Membentang di Tugu Yogya

“Sesuai rencana sebelumnya, setelah kita mengawali Kirab Merah Putih Menolak Khilafah di Yogya pada hari Minggu 19 Juni yang lau, selanjutnya kita sedang mempersiapkan kegiatan serupa di Jombang, Jatim. Kemudian ke berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, lainnya” kata Ketua Umum PNIB, AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal).

-Iklan-

Menurut Gus Wal, kegiatan PNIB Kirab Merah Putih Menolak Khilafah ini merupakan Dakwah Kebangsaan untuk mengajak seluruh komponen rakyat Indonesia di seluruh penjuru negeri secara bersama-sama membangkitkan rasa patriotisme cinta terhadap tanah air, memupuk rasa Nasionalisme dan Kebangsaan, serta mengajak untuk membanggakan identitas dan jatidiri kita sebagai rakyat Indonesia bahwa hanya Merah Putih bendera kita bangsa Indonesia, hanya Pancasila ideologi, identitas dan jatidiri tunggal bangsa Indonesia.

“Acara PNIB Kirab Merah Putih Menolak Khilafah ini kami gelar karena keprihatinan kami sebagai anak bangsa yang resah atas semakin massive dan berkembangnya paham-paham ideologi transnasional, Khilafah Radikalisme Terorisme, dan semakin banyaknya para Provokator Propoganda pemecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa, serta semakin banyaknya sekolah/lembaga/yayasan yang mengajarkan tentang paham Khilafah Radikalisme Terorisme, yang semakin banyak berdiri di berbagai penjuru negeri,” terang Gus Wal.

“Jombang dan Jawa Timur adalah Kota Santri dan Pluralisme total Pancasila merah putih, selamanya tolak khilafah,” tegas Gus Wal.

“Dan kita menolak Politik Identitas seperti yang pernah diusung oleh Anis Baswedan dalam Pilkada DKI beberapa tahun lalu.”

PNIB menghimbau agar tidak memilih Anis Baswedan dan siapapun yang pernah ataupun akan menggunakan Politik Identitas untuk memperoleh kekuasaan.

Pilihlah calon yang senantiasa mengusung Politik Kebangsaan, hal itu sangat penting untuk keselamatan bangsa, jangan pilih paslon yang pernah atau selalu menggunakan Politik Identitas, karena hal tersebut akan mengancam keselamatan bangsa dan merobohkan keutuhan kesatuan bangsa.

“PNIB mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melawan Politik Identitas, yang juga sering didengungkan oleh para Da’i Provokator pemecah-belah bangsa dan umat Islam, sebab para Da’i Provokator tersebut melakukan propoganda dan menyerukan ideologi Khilafah Radikalisme Terorisme seperti Bachtiar Nasir, Sugik Nur, UAS,  dll.,” ujar Gus Wal

“Untuk itu kami meminta keseriusan negara dan aparat penegak hukum untuk segera menangkap dan menghukum berat mereka dengan hukum maksimal karena diduga adanya misi makar terselubung dalam setiap kegiatan maupun ceramah mereka,” imbuhnya.

Gotong Royong PNIB Kirab Merah Putih

Kegiatan PNIB Kirab Merah Putih Pancasila Menolak Khilafah sampai Kiamat ini didanai dan merupakan hasil gotong-royong (yang merupakan roh pancasila) dari para pengurus maupun anggota PNIB dari tingkat pusat, wilayah dan daerah.

“Bismillah, semoga Giat PNIB Kirab Merah Putih Pancasila Menolak Khilafah sampai Kiamat, setelah dimulai dari Yogya, bisa segera disusul di Jombang, Mojokerto, Kediri, Batu/Malang, Madiun, Surabaya, Magelang, Borobudur, Boyolali, Brebes, Tegal,” tutur Gus Wal.

“Bahkan beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat serta luar Pulau Jawa pun juga ingin kita bisa menggelar acara serupa, kita sedang menggodok dan mengupayakannya. Meski terus terang kita juga masih banyak kekurangan untuk logistik kegiatan ini,” ungkap Gus Wal.

Gus Wal juga mengemukakan bahwa Kirab Merah Putih ini juga dalam rangka memeriahkan Bulan Juni sebagai Bulan Pancasila serta Bulan Bung Karno, Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia, serta bulan kelahiran Joko Widodo, Presiden Indonesia.

“Bersama kita bangkitkan gemakan kembali Nasionalisme dan Kebangsaan yang merupakan masa depan bangsa.”

“Jaga Kampung Desa dari para Da’i Provokator, paham ideologi transnasional Khilafah Radikalisme Terorisme dan bahaya laten Khilafatul muslimin, FPI HTI NII,” pesannya.

“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here