Penulis: Langit Quinn
Pada 29 Juli 1981, dunia menyaksikan sebuah pernikahan yang fenomenal. Ya, pernikahan seorang pangeran dari kerajaan Inggris dan seorang guru taman kanak-kanak dari kalangan bangsawan. Dunia melihat perkawinan Pangeran Charles dan Putri Diana sebagai kisah dongeng yang menjelma di dunia nyata.
Keduanya nampak bahagia, dengan senyum lebar dan mata berbinar. Diana mengenakan gaun megar yang mewah, sementara Charles memakai seragam militer berhias lencana-lencana yang membuatnya kian gagah.
Tiada orang yang tau, malam sebelum pernikahannya yang mewah bak negeri dongeng dengan Putri Diana digelar, Pangeran Charles menangis.
Air matanya mengucur diduga karena tak rela berpisah dengan cinta sejatinya, Camilla Parker Bowles.
Menurut buku yang ditulis oleh Sally Bedell Smith, “Prince Charles: The Passions and Paradoxes of an Improbable Life”, sang putera mahkota Kerajaan Inggris merasa tertekan untuk menikahi Diana. Tapi, ia terpaksa harus melakukan.
Ketika Charles mulai menjalin hubungan dengan Diana pada 1980, sejumlah tekanan membuatnya harus menentukan pilihan dan menetap. Meski usia keduanya berjarak 13 tahun, Putri Diana dinilai sebagai pasangan serasi.
Putri Diana berasal dari kalangan bangsawan, menyenangkan, dan cantik. Meski Charles tampaknya tak ingin tergesa-gesa untuk menikah, namun hal itu berubah, ketika media mulai berspekulasi bahwa dia dan Diana menghabiskan dua malam bersama.
Pangeran Philip kemudian mengirim surat kepada Charles yang berisi bahwa reputasi Diana membuatnya cocok untuk menjadi pendamping Charles. Ia pun diminta untuk membuat keputusan atas hubungan mereka.
Charles menganggap surat itu sebagai perintah untuk bertunangan. Namun ia tak jatuh cinta dengan Diana dan belum siap. Berbeda halnya yang dirasakan Diana, Charles adalah cinta sejatinya!
Menurut Bedell Smith, secara psikologis, Charles menganggap surat dari ayahnya itu sebagai bentuk “bullying“, jadi ia membacanya sebagai “bullying letter“. Namun Bedell Smith mengatakan, surat itu lebih sebagai pernyataan bahwa Charles harus segera memilih untuk melamar Diana atau melepaskannya.
Pada akhirnya, Charles dan Diana bertunangan pada Februari 1981 dan menikah pada bulan Juli di tahun yang sama. Dunia menjadi saksi.
Diana menikah dengan Charles pada usia 20 tahun. Sang lady mungkin tak mengira, perkawinannya pada 29 Juli 1981 akan berakhir dengan nestapa.
Selain Charles yang menumpahkan air mata pada malam sebelum pernikahan, tak ada yang tau bahwa sang putri juga ragu melangsungkan hajatan besar itu.
Ia bahkan berniat ingin membatalkan pernikahanya. Bagi Lady Di, momentum pernikahannya adalah hari terburuk dalam hidupnya.
Hal tersebut diungkap dalam sebuah film dokumenter yang dibuat pada tahun 1991, berdasarkan rekaman hasil wawancara dengan Diana.
Film dokumenter itu ditayangkan di Australia di National Geographic TV pasca 20 tahun kematiannya. Film ini menggunakan rekaman audio yang dilakukan Diana secara rahasia dan diselundupkan dari Istana Kensington pada tahun 1991 kepada jurnalis Andrew Morton.
Rekaman itu menjadi bahan dasar buku Morton terbitan tahun 1992 yang berjudul: Diana: Her True Story. Buku itu menguak tabir pernikahannya dengan Pangeran Charles yang bermasalah.
Rekaman itu direkam Diana bersama sahabatnya, Dr James Coltrurst, berdasar pertanyaan tulisan tangan dari Morton.
Buku yang terbit pada 1992 itu memicu guncangan di kalangan keluarga kerajaan. Namun, keterlibatan Diana secara langsung tak terungkap hingga kematiannya yang tragis pada 1997.
Film dokumenter lain yang berisi suara Diana juga ditayangkan. Dalam film dokumenter ini, Diana mengungkapkan jiwa yang disiksa oleh bulimia, lumpuh karena keraguan diri, dan terhempas di tengah tekanan peran publik dan pernikahan yang berantakan, saat masyarakat percaya bahwa hidupnya bagaikan dongeng.
Film dokumentar karya televisi Inggris, Channel 4, yang menampilkan sesi rekaman Diana dengan pelatih suaranya, Peter Settelen, bocoran rekaman ini telah memicu kehebohan di dunia. Bahkan saudara lelaki Diana, Earl Spencer, meminta televisi itu tidak mengudarakan detail intim kehidupan seksual Diana.
Dalam rekaman suara tersebut juga tergambar jelas keraguan Diana pada detik-detik sebelum ia dipersunting Pangeran Charles. Dia juga bercerita perkenalan awalnya dengan sang pangeran.
“Saya ingin membuat sebuah cerita yang dibangun berdasarkan sudut pandang dan pengakuan Diana,” ujar produser film dokumenter tersebut. “Ini adalah kisahnya, cara pandangnya, dan sebuah kebenaran dari pihaknya.”
Dan inilah penuturan Diana.
Perkenalan Diana dengan Charles
“Aku masih ingat, saat itu diriku pendek dan gemuk, tak pandai berdandan, dan agak bodoh. Namun aku sangat berisik sehingga dia menyukainya,” ujar Diana menceritakan pertemuannya dengan Charles.
Dua tahun kemudian, mereka kembali bertemu, tak lama ketika Charles berjalan sendiri di altar Katedral St. Paul dalam sebuah acara pemakaman.
“Aku berkata padanya: hatiku sakit melihatmu seperti ini. Saat itu aku berpikir, hal ini tak dapat dibiarkan, kamu kesepian dan harus ada yang menjagamu. Beberapa saat kemudian, dia melompat ke arahku. Hal itu sangat aneh, aku pikir ‘sikap itu tidak keren’, namun aku tak berbuat apa-apa karena aku tak pernah punya pacar. Seluruh temanku pernah mengalaminya (berpacaran), kecuali aku. Sehingga aku pikir, kapan pun saat itu tiba, aku harus siap,” ujar Diana.
“Dia mengajakku duduk dan berkata ‘maukah kamu menikah denganku?’
Saat itu aku berpikir ajakannya terlalu tiba-tiba, hal itu terlalu dewasa untukku, sehingga aku tertawa. Aku ingat saat itu berpikir ajakannya untuk menikah adalah lelucon, namun ternyata dia serius,” akunya.
Diana pun mengiyakan ajakan Charles untuk menikah.
“Aku berkata, aku sangat mencintaimu, SANGAT MENCINTAIMU.. Namun dia berkata: terserahlah cinta itu apa….”
Diana merasa, Charles tidak tulus.
“Aku pikir dia sangat tergila-gila denganku ketika melihat pandangannya, namun entah buatku, ternyata itu terlihat tidak tulus.”
Perempuan itu: Camilla Parker
Sebelum Diana dan Charles bertunangan, Diana sudah tahu ada ‘orang lain’. Mereka bahkan sering menginap di rumah pedesaan milik Parker-Bowles.
“Suatu saat, aku mendengar pembicaraanya (Charles) di telepon dan berkata ‘apa pun yang terjadi, aku akan selalu mencintaimu’. Aku berkata kepadanya bahwa aku mendengar semua pembicaraan mereka di balik pintu. Setelah itu kami bertengkar hebat.”
Saat bertunangan, foto-foto tersebar di dunia memperlihatkan Diana dengan mantel merah, sambil menangis, sementara Charles bepergian selama 5 pekan.
“Tak ada yang bisa kulakukan ketika dia pergi,” kata Diana.
“Hal paling buruk terjadi beberapa saat sebelum dia pergi. Saat itu aku sedang bersamanya membicarakan tentang jadwalnya. Namun tiba-tiba telepon berdering, dan itu dari Camilla. Itu terjadi beberapa saat sebelum dia pergi selama 5 pekan. Dan itu sangat menghancurkan hatiku,” kata Diana.
Saat pindah ke Clarence House sebelum menikah, Diana tak bertemu dengan Camilla, namun sepucuk surat datang dari Camilla, bertuliskan : Aku sangat senang dengan berita pertunanganmu. Ayo kita bertemu dan makan siang, aku penasaran dengan cincin pertunanganmu. Salam cinta, Camilla. Kata Diana.
“Dan saat itu aku cuma bisa berkata: wow!”
“Setelah itu kami bertemu untuk makan siang dan…sangat rumit, penuh tipu daya… Camilla berkata ‘kamu tak akan pergi berburu kan? Lalu aku bilang ‘tidak’. Dan Camilla berkata “Aku hanya ingin tahu saja.”
Diana, dia sungguh putri yang polos dan lugu…
“Sepertinya Camilla khawatir dengan komunikasinya (dengan Charles). Namun saat itu aku masih sangat naif untuk memahami maksud yang Camilla sampaikan.”
“Dia (Camilla) sangat memahami Charles, bahkan ke hal yang pribadi. Alhasil aku jadi berusaha keras (untuk memahami Charles).”
Beberapa saat sebelum pesta pernikahan, Diana menemukan sebuah gelang yang dibuat Charles untuk Camilla.
“Aku sangat hancur. Sangat marah, marah, marah! Kenapa kamu tak jujur padaku?” kata Diana.
Tapi, tidak, (Charles) benar-benar membuatku tak berkutik. Bila dia membuat sebuah keputusan dan itu tak berhasil, berarti memang tak berhasil. Dia menemukan sebuah domba tumbal, dan caranya terobsesi denganku, namun sikapnya kerap berubah dengan drastis.”
Diana menderita Bulimia
Perjuangan yang berat dan gangguan makan hebat sempat dialami oleh Diana. Hingga akhirnya terkuak, senyum Diana pada dunia ternyata tak mewakili perasaannya yang sesungguhnya. Senyum itu palsu.
Diana mengatakan bulimia yang ia alami dimulai saat Pangeran Charles mengatakan kepadanya bahwa ia terlihat ‘sedikit gemuk’.
Sang putri mengatakan, ia mengalami gangguan makan selama seminggu pasca-pertunangan berlangsung. Kala itu Charles meletakkan tangannya di pinggang.
“Bulimia hadir saat kami bertunangan. Suamiku menaruh tangannya di pinggangku dan berkata ‘oh, di sini agak gemuk ya?’ Dan hal itu menimbulkan sesuatu di dalam diriku,” kata Diana.
Ucapan Charles membuatnya harus melakukan sesuatu terhadap tubuhnya.
“Pertama kali aku menyakiti diriku (dengan bulimia), aku sangat bergairah. Aku merasa, mungkin begini cara melampiaskannya!”
Pinggangnya hanya 23 inchi saat pertama kali mencoba gaun pengantin. Saat itu hari ke 23 sebelum menikah.
“Aku benar-benar menyusut.”
Malam sebelum menikah, dia memakan ‘apa saja yang dia temukan’.
“Aku sakit, sangat menderita malam itu. Keesokan paginya, sekitar pukul 5 pagi, aku sangat…, sangat tenang…”
Saat bulan madu, bulimia yang diderita Diana semakin memburuk.
“Empat kali dalam sehari di atas yacht. Apapun makanan yang ku lihat, akan aku makan, namun setelah itu aku mual dan segera memuntahkannya. Publik menginginkan putri yang seperti peri, tanpa tahu bahwa sang putri menyiksa diri sendiri karena berpikir dirinya tak cukup baik,” ujarnya.
Pernikahan
Sebelum pernikahan, Diana hendak membatalkan hajatan besar yang telah direncanakan. Ia merasa ragu untuk menikah dengan Charles. Perasaan itu ia curahkan pada kakak-kakak perempuannya, di tengah makan siang.
“Aku tak bisa menikahinya. Aku tak bisa melakukannya. Ini sungguh tak bisa dipercaya,” kata Diana, menirukan perkatannya kala itu.
Namun, mereka berkata, sudah terlambat. “Wajahmu sudah tersebar dan tercetak di handuk (suvenir), terlalu terlambat untuk mundur.”
Keraguan Diana muncul tak lain karena perempuan itu, mantan kekasih calon suaminya: Camilla Parker Bowles. Yang kini menjadi istri Charles.
Aku seperti domba di rumah jagal
“Aku seperti domba di rumah jagal, dan aku sadar akan hal itu. Saat berjalan di altar, aku melihat Camilla, dan saat itu aku berpikir, “Baiklah, mungkin setelah ini semua akan berakhir, aku merasa memiliki harapan lagi, namun harapan itu langsung dipatahkan di hari kedua pernikahan, kami” ujar Diana.
Setelah menikah, pasangan ini bulan madu di Istana Balmoral, sebuah kastil yang terletak di wilayah Aberdeenshire, Skotlandia. Di dalam sebuah video Diana bercerita bagaimana ia dan sang suami tidak menikmati masa bulan madu dan bahkan Charles sengaja membeli banyak novel untuk dibaca sendiri. Diana kemudian menghabiskan hari-harinya sebagai pengantin baru kerajaan Inggris dengan menangis. Ia sendirian nestapa di dalam sangkar emas itu…
Charles membawa 8 buku untuk dibaca saat bulan madu. “Saat itu kami merasa hanya berdua saja, namun kenyataannya tak pernah hanya ada aku dan Charles.”
Perempuan itu selalu menjadi orang ketiga dalam pernikahan Diana dan Charles. Bahkan saat bulan madu, hati perempuan yang kala itu masih berusia 20 tahun dibuat perih…
“Aku menangis tersedu-sedu saat bulan madu itu, aku sangat lelah untuk semua alasan yang keliru…”
Bayangan Camilla, selalu hadir di tengah mereka. “Dia (Charles) membuka buku catatannya untuk menulis sesuatu, dan di dalamnya ada 2 foto Camilla,” ungkapnya.
Kala itu Diana melihat ada sebuah hadiah pernikahan berupa cufflinks – aksesoris pria yang dikenakan pada lengan kemeja-. Ada inisial dua huruf ‘C’ tercetak di sana.
“Aku bertanya, ‘dari Camilla?,’
Kemudian Charles menjawab, ‘Ya, terus kenapa? Ia memberi hadiah ini sebagai seorang teman. Kenapa? Kamu cemburu?’
Jika itu hadiah untuk teman, mengapa ada dua huruf ‘C’. Ia tak cukup pandai menyembunyikan niatnya,” tukas Diana.
Sang putri merasa, firasatnya benar, perkawinannya dengan Charles sudah salah sejak di permukaan.
Menurut Diana, pernikahannya adalah “hari terburuk dalam hidupnya”.
“Jika aku bisa menulis skenario hidupku sendiri, aku akan membiarkan suamiku pergi dengan wanita itu dan tak usah kembali,” kata dia seperti dikutip dari Independent.
Kenyataan tak seindah mimpi-mimpi romantis Diana. Sang pangeran Inggris yang menikahinya ternyata masih punya hubungan gelap dengan seorang perempuan dari masa lalunya: Camilla Parker Bowles.
Sang putri mencoba mengakhiri hidupnya
Diana tak cukup kuat untuk menanggung penderitaanya sendiri di istana yang dingin itu. Bahkan Diana mencoba mengakhiri hidupnya sendiri dengan bunuh diri.
Bulan Oktober 1981 ketika kembali ke Balmoral, “Aku berencana untuk menyayat nadiku,” kata Diana. “Namun psikiater berusaha menyelamatkanku. Mereka memberikanku Valium, (mereka bilang) ini dapat membuatku bahagia,” ujarnya dengan pahit.
“Sehingga mereka bisa tidur dengan tenang setelah yakin bahwa Princess of Wales tak akan menikam siapa pun.”
Dunia tak tau, bahwa putri yang bak negeri dongeng itu mengalami penderitaan demi penderitaan di dalam istana megahnya… Tak ada seorangpun yang diajak untuk mencurahkan hatinya dan mendengar keluhnya, kecuali rekaman-rekaman yang dibuatnya.
Sang Putri yang saat itu tinggal di istana mewah dan dingin itu juga menyampaikan keinginannya untuk mendiskusikan kasus tersebut dengan sang suami, Charles, juga ibu mertuanya, Ratu Inggris Elizabeth II. Namun… bersambung ke sini:
Putri Diana: Yang Terlihat Hanyalah Kegelapan, Sangat Menyakitkan
Dari berbagai sumber.
Baca juga:
Tiara Pernikahan Lady Diana Dipamerkan untuk Pertama Kalinya