Tahu Tempe Hilang di Pasar, Bareskrim Grebeg Gudang Importir Kedelai, Cari Penimbun

SintesaNews.com – Awal tahun 2021 harga kedelai melonjak naik dari Rp 7 ribu menjadi Rp 9 ribu per kg. Jelas ini membebani para perajin atau pengusaha pembuatan tahu dan tempe. Alhasil mereka pun mogok membuat tahu dan tempe dari 1 Januari 2021 lalu.

Situasi yang meresahkan masyarakat ke bawah ini langsung direspon oleh pemerintah. Kementerian Perdagangan menurunkan tim untuk mencari sumber masalah mogok produksi oleh produsen tahu tempe.

Dari data dan analisa ketersediaan serta kebutuhan kedelai secara nasional, Kemendag berkoordinasi dengan pihak Kepolisian RI.

Bareskrim Polri mulai menyelidiki dugaan penimbunan kedelai di sejumlah wilayah.

Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit bersama Kasatgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helmy Santika menyatakan penyelidikan dilakukan oleh tim satgas Pangan Polri di sejumlah wilayah di Indonesia.

Tim kemudian menggerebek sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di wilayah Cikupa, Cengkareng, dan Bekasi.

“Satgas juga telah menginstruksikan satgas kewilayahan di tiap Polda untuk melakukan pengecekan harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengolahan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu,” ucap Komjen Listyo Sigit dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here