ToT Guru se-Jateng dan DIY Edukasi Keuangan, OJK: Guru Sering Terjerat Pinjol


Rabu, 7 Mei 2025 kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah Jl. Kyai Saleh No 12 – 14 Mugassari Semarang banyak dihadiri para guru ekonomi baik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan guru di lingkungan Kementerian Agama Kankemenag Provinsi Jawa Tengah serta para undangan mengadakan Training of Trainer (ToT) edukasi keuangan kepada guru seluruh Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara tersebut juga diikuti oleh semua guru secara online joint the webinar.

Sambutan kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd yang kebetulan berhalangan hadir dan diwakilkan. Dalam sambutannya beliau berpesan: “Peran guru yang tidak bisa digantikan, sangat vital dan strategis. Dengan ToT menambah literasi dan keuangan dalam proses pembelajaran. Kemajuan dan tantangan, kalau tidak disikapi dengan cukup bekal pengetahuan maka kita tidak bisa mengawal pendidikan dengan baik.”

“Tantangan ke depan cukup berat, informasi sangat cepat. Jangan meninggalkan kemajuan dan perubahan. Kalau kita tidak berubah ya ketinggalan.”

-Iklan-

“Membiasakan yang benar, jangan membenarkan yang biasa dilakukan. Nantinya kita sebagai guru tahu persis apa itu Otoritas Jasa Keuangan. Dengan tema ‘Guru tangguh, pendidikan tumbuh menyongsong Jawa Tengah dan Jogja maju.’ Materi edukasi akan menambah literasi bagi para guru di Jawa Tengah dan Jogja.”

Nurul Azizah

Kepala OJK Jawa Tengah, Bapak Hidayat Prabowo menyampaikan: “Guru harus memahami tentang literasi keuangan, agar nantinya bisa menyampaikan ke peserta didik di kelas. Jangan sampai guru tidak faham tentang literasi keuangan dan malah jadi korban penipuan dan terjerat pada pinjaman online (pinjol) karena salah klik tombol penawaran oleh oknum pinjol.”

“Di sisi lain pinjaman online banyak dilakukan oleh guru, artinya guru melakukan transaksi pinjaman online mencapai 42%. Untuk edukasi literasi keuangan ini sebisa mungkin untuk mencegah adanya pinjaman online, karena mudharat atau kerugiannya lebih banyak daripada manfaatnya.”

Masih menurut pak Hidayat Prabowo, “Tingkat literasi keuangan siswa-siswi Indonesia sangat rendah, 100 siswa yang faham literasi 61 orang, sisanya tidak faham.” Untuk itu bapak ibu guru dimohon bisa mengajari kepada siswa tentang pengelolaan keuangan dengan tepat. Pendidikan pemahaman keuangan yang tepat diajarkan sejak dini, lama-lama menjadi kebiasaan. Edukasi mengenal resiko kejahatan keuangan dan menghindar dari kejahatan dan salah menggunakan aplikasi keuangan yang banyak bermunculan di media sosial. Pelajari secara detail sebelum download aplikasi dan bertransaksi secara online.”

Pemateri yang lain dari Bapak Taufik Andriawan dulu orang Bank Indonesia sekarang bergabung dengan OJK.

“Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga independen yang bertugas melakukan pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan terhadap sektor jasa keuangan di Indonesia. Independensi OJK berarti lembaga ini tidak boleh dikontrol atau ada campur tangan oleh pihak lain, termasuk pemerintah.”

“Masih menurut pak Taufik, OJK memiliki peran baru dan sangat penting yaitu memberikan edukasi dan peningkatan literasi keuangan masyarakat melalui berbagai program dan kegiatan, termasuk sosialisasi, edukasi, dan penyediaan informasi mengenai produk dan layanan jasa keuangan. Kalau ada yang dirugikan oleh lembaga keuangan (bank) dan lembaga keuangan non bank bisa lapor ke OJK, bagian pengaduan.”

“OJK juga melakukan survei nasional literasi dan inklusi keuangan untuk mengetahui tingkat literasi masyarakat dan mengidentifikasi kebutuhan edukasi yang lebih spesifik.”

Edukasi literasi keuangan oleh OJK bisa melalui berbagai media, seperti acara seminar, workshop, ToT, kampanye di media sosial dan publikasi di website serta akun di platform medsos OJK.

Sebenarnya banyak sekali materi yang disampaikan oleh narasumber dari OJK, tetapi tidak semua penulis paparkan. Intinya saja agar para guru faham tentang produk dan layanan jasa keuangan, termasuk informasi tentang investasi, asuransi, perbankan dan produk keuangan lainnya.

Yang perlu bapak ibu ketahui OJK memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui nomor kontak yaitu 157, nomor WhatsApp 081-157-157-157 bisa juga masyarakat mengirim surat kepada pimpinan OJK atas transaksi keuangan yang merugikan masyarakat. Website: sipasti.ojk.go.id Facebook Kontak OJK 157, IG ojk_jateng. Pelayanan masyarakat dibuka mulai Senin-Jumat pukul 08.00 -15.00 WIB. Dengan demikian agar para guru tidak lagi jadi korban pinjaman online seperti yang dialami oleh guru TK di Malang yang diteror oleh 24 pinjol atau debt collector hingga nyaris bunuh diri. Dan masih banyak guru yang terjerat pinjaman online.

Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025 jangan ada lagi cerita guru harus hutang di pinjol karena terdesak kebutuhan hidup. Pemerintah harus ikut membantu mensejahterakan guru lewat percepatan sertifikasi bagi yang belum mendapatkan tunjangan sertifikasi guru.

Nurul Azizah, S.Pd, M.Si guru dan peserta ToT OJK

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here