Uzbekistan Jadi Destinasi Wisata Anti Mainstream yang Layak dan Menarik Dikunjungi

SintesaNews.com – Uzbekistan, sebuah negeri di Asia Tengah yang dalam sejarah peradaban dunia, memiliki pengaruh besar bagi perubahan wajah dunia. Salah satunya adalah Jalur Sutra yang menghubungkan Timur dan Barat, perdagangan dari Tiongkok ke Timur Tengah dan Eropa, melalui Kota Samarkand di Uzbekistan. Sudah barang tentu nilai sejarah di kota ini sangat kuat. Wajah dunia berubah dengan pertukaran produk, barang dan budaya antara Timur dan Barat pada masa lalu.

Simmetrico Indonesia dalam kesempatan di event Festival Harmony Istiqlal, di Masjid Istiqlal, pada 8 Februari 2025, memaparkan banyak keunikan Uzbekistan sebagai destinasi wisata yang layak dan cocok bagi wisatawan Indonesia. Uzbekistan berada di Asia Tengah namun memiliki 4 musim.

“Jadi bisa bermain ski di salju,” ujar Rocky Oetomo, Presdir PT Berlian Simm Indonesia.

-Iklan-

Ada 4 kota yang sangat menarik untuk dikunjungi di Uzbekistan, yaitu Samarkand, Bukhara, Khiva dan tentu saja Tashkent sebagai Ibukota Uzbekistan.

Kurs nilai rupiah dengan Som mata uang Uzbekistan juga serupa nilainya. Jadi tidak sulit untuk menghitungnya.

Hal ini dibenarkan oleh Yuldashev Kakhramon, GM Binkat Travel and Tours dari Uzbekistan yang lancar berbahasa Indonesia.

Kakhramon menjelaskan bahwa kini semakin mudah berpergian antar kota di Uzbekistan dengan adanya kereta cepat.

Sebagai negeri yang wilayahnya sangat strategis, tentu saja menjadi incaran para penguasa masa lalu, dari mulai Alexander The Great, Kekaisaran Romawi, Jengis Khan, hingga Uzbekistan masuk dalam Uni Soviet.

Tak hanya kaya sejarah budaya, arsitektur, dan politik saja, Uzbekistan juga mengubah wajah dunia Islam. Terutama wajah Islam di Indonesia. Karena periwayat hadist seperti Imam al-Bukhari berasal dari negeri ini. Hadist-hadist Imam Bukhari sering menjadi rujukan bagi penganut Islam di Indonesia yang beraliran Mazhab Syafei.

Terlebih hubungan Uzbekistan dan Indonesia dipererat oleh Presiden pertama RI Ir. Soekarno, yaitu saat Bung Karno mendorong Uni Soviet untuk melakukan pencarian malam Imam al-Bukhari di Uzbekistan. Saat akhirnya ditemukan, Soekarno menjadi berjasa bagi warga Uzbekistan yang bangga akan leluhurnya tersebut.

Masih ada satu lagi benang merah Uzbekistan dan Indonesia. Yaitu dari negeri inilah wali pertama di Indonesia berasal, adalah Maulana Malik Ibrahim, atau Ibrahim as-Samarkand. Yang di”bahasa-Jawa”-kan menjadi Ibrahim Asmorokandi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here