
Penulis: Josephus Primus
Tak pelak lagi, film “Pangku” menjadi lekat dengan Reza Rahadian sebagai debutnya sebagai sutradara setelah dua dekade menjadi aktor film.
Film “Pangku” berkisah tentang perjuangan perempuan bertahan hidup di tengah tekanan ekonomi pada sekitar 1998 dalam lingkup kearifan lokal kopi pangku di daerah pantai Utara Jawa, persisnya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Reza Rahadian mengaku mendapat ide pembuatan film “Pangku” pada 2018.
“Waktu itu saya sedang syuting di Indramayu,” kata Reza Rahadian.
Reza Rahadian, kala itu, mendapatkan informasi tentang kearifan lokal kopi pangku.
Ia pun mengaku tertarik dan mendalami kearifan lokal itu.
“One day saya akan membuat film tentang ini,” kata Reza Rahadian yang baru bisa mewujudkan kearifan lokal kopi pangku pada 2025 ini.
Kepada media di Jakarta, Kamis (16/10/2025), sutradara Reza Rahadian membeberkan muasal film “Pangku”, produksi Gambar Gerak ini.
“Saya melihat perjuangan seorang ibu tunggal. Seorang perempuan gitu ya. Seorang ibu, tapi juga harus bekerja, mengurus anak, mengurus rumah-tangga dan lain-lain,” ucap Reza Rahadian.

Mama
Kata Reza Rahadian, dirinya cuma ingin mengatakan, bahwa perjuangan itu menjadi inspirasi utama terwujudnya film “Pangku”.
“Kita sebagai manusia, mungkin, kerap kali lupa bahwa perjuangan untuk bisa hidup itu layak untuk diapresiasi,” tutur Reza Rahadian.
Reza Rahadian mengaku dirinya berasal dari background keluarga yang bukan a wealthy family background.
“Saya tuh ngerasain hidup di petakan (rumah kontrakan petak), ngeliat mama kerja, pulang kantor,” kata Reza Rahadian.
Reza Rahadian melanjutkan,” Jadi sedikit banyak pasti itu membawa dampak buat saya berpikir, buat saya melihat hidup, melihat sesuatu.”
“Makanya, lahir (film) ‘Pangku’,” kata Reza Rahadian.