SintesaNews.com – “Jurnalisme 6.0” mengacu pada evolusi jurnalisme seiring dengan perkembangan teknologi digital, khususnya internet dan media sosial. Ini bukan istilah resmi, tetapi sering digunakan untuk menggambarkan bagaimana jurnalisme beradaptasi dengan perubahan lanskap media.
Secara umum, jurnalisme telah melalui beberapa tahapan:
Jurnalisme 1.0
Era media cetak, di mana informasi disebarkan melalui surat kabar dan majalah.
Jurnalisme 2.0
Era radio dan televisi, yang membawa berita lebih cepat dan menjangkau khalayak yang lebih luas.
Jurnalisme 3.0
Era internet, di mana berita dapat diakses secara online dan ada potensi interaksi antara jurnalis dan pembaca.
Jurnalisme 4.0
Era media sosial, di mana berita dapat dibagikan dengan cepat dan mudah, dan publik dapat berpartisipasi dalam percakapan seputar berita.
Jurnalisme 5.0
Era big data dan kecerdasan buatan, di mana data digunakan untuk personalisasi berita dan otomatisasi sebagian proses jurnalistik.
Jurnalisme 6.0:
Istilah yang mengacu pada:
- Integrasi media: Jurnalisme tidak lagi terbatas pada satu platform, tetapi tersebar di berbagai media (cetak, online, video, audio, media sosial).
- Partisipasi publik yang lebih besar: Publik tidak hanya menjadi konsumen berita, tetapi juga produsen dan penyebar informasi.
- Fokus pada pengalaman pengguna: Berita dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi audiens yang semakin beragam.
- Pemanfaatan teknologi: AI, data analytics, dan platform digital lainnya digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas jurnalisme.
- Etika yang diperbarui: Tantangan baru muncul dalam hal keakuratan, kredibilitas, dan tanggung jawab dalam era informasi yang serba cepat dan terfragmentasi.
Dengan demikian, “Jurnalisme 6.0” adalah cara untuk memahami bagaimana jurnalisme terus berkembang dan beradaptasi dengan teknologi dan perilaku audiens yang berubah.
Ini bukan hanya tentang teknologi baru, tetapi juga tentang bagaimana jurnalisme mempertahankan nilai-nilai intinya (seperti kebenaran, keadilan, dan akuntabilitas) dalam lanskap media yang baru.