SintesaNews.com – Bupati Flores Timur (Flotim) Ir. Antonius Doni Dihen, kemarin pagi, 4/6, tiba di Bandara Soekarno Hatta dan langsung meluncur ke Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Ada tiga materi yang menjadi pembahasan utama dalam rapat Bupati Antonius Doni Dihen dengan pihak Bapanas, yaitu mengenai (1) Bantuan Beras untuk penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, (2) Persiapan program MBG, dan (3) Cadangan Pangan Pemerintah Daerah.
Sebagai informasi, masa tanggap darurat atas bencana erupsi Gunung Lewotobi adalah hingga 14 Agustus 2025. Namun dengan kemungkinan statusnya bisa diperpanjang hingga 31 Desember 2025. Sementara pengungsi saat ini masih sebanyak 5.885 jiwa (1.618 KK) di pengungsian pos lapangan, pengungsian mandiri (rumah warga) dan hunian sementara (Huntara). Hunian tetap untuk pengungsi rencananya baru akan dibangun pada Juni 2025.
Bupati Antonius Doni Dihen mengungkapkan bahwa kebutuhan beras untuk penanganan pengungsi dalam 60 hari ke depan (16 Juni – 14 Agustus 2025) adalah sebanyak 141.240 kg untuk 5.885 jiwa.
Saat ini, sisa beras dari penyaluran beras sebelumnya (179.217 kg) untuk penanganan pengungsi, tersisa 26.550 kg.
Karena itu Bupati Flotim Antonius Doni Dihen gercep berkoordinasi dengan Bapanas untuk kebutuhan penahanan lebih dari 5 ribuan pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi di wilayahnya.
Badan Pangan Nasional Berkomitmen untuk Mengembangkan Potensi Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal di Flores Timur
Rapat dipimpin oleh Deputi Badan Pangan Nasional Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P.
Dalam kesempatan itu Bapanas juga memaparkan mengenai Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal, dimana pentingnya mengembangkan sumber pangan unggulan dari Flores Timur dan mengangkat ke kancah nasional dan global.
Bupati Antonius Doni Dihen mengapresiasi komitmen dari Bapanas untuk bersama mengembangkan potensi pangan di Flores Timur.
“Tindak lanjut dari rapat hari ini akan menjadi MoU antara Kabupaten Flores Timur dengan Bapanas,” ujar Antonius Doni Dihen.
Kepala Bapanas H. Arief Prasetyo Adi, S.T, M.T. yang tidak sempat hadir dalam rapat tersebut sempat mengikuti secara online via ponsel.
Dalam pembahasan Bapanas berkomitmen untuk membantu kesediaan pangan di Flores Timur, juga sekaligus menggali berbagai potensi pangan berbasis sumber daya lokal, yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Salah satu pangan yang menjadi perhatian adalah vanili.
Direktur RVI Anton D. Hurung menyambut gembira dengan rencana Bapanas dalam mengembangkan potensi pangan di Flotim.
“Ini sejalan dengan program Bupati yang juga akan memberdayakan para petani lokal, salah satunya vanili untuk bisa menjadi penyuplai vanili ke dunia,” ujar Anton D. Hurung.