
SintesaNews.com – Kondisi Indonesia yang semakin ke sini semakin ke sana, di ambang krisis, membuat Prabowo mengumpulkan para konglomerat ke istana.
Diketahui bahwa APBN tekor, Prabowo memulai pemerintahannya dalam kondisi APBN 2024 defisit sebesar Rp507,8 triliun atau 2,29% dari PDB. Defisit ini lebih besar dari realisasi defisit anggaran 2023 yang sebesar Rp347,6 triliun.
Ditambah lagi Program MBG menyedot anggaran sampai Rp 170 triliun. Sampai-sampai Prabowo memberlakukan efisiensi yang berimbas pada PNS. Sementara korupsi-korupsi di BUMN dan instansi lainnya bikin rakyat melongo. Setelah rakyat babak belur dengan kebijakan gak jelas dari gas 3kg.
Dari data Kemnaker hingga Desember 2024 saja sudah ada 80.000 korban PHK.
Karena itulah Prabowo harus melakukan deal – deal dengan para konglomerat untuk membantunya menyelamatkan kondisi perekonomian Indonesia.
Kamis malam (6/3/2025) Prabowo mengumpulkan 8 konglomerat Indonesia antara lain: Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata.
Pemilik Grup Artha Graha Tomy Winata mengatakan, hal yang dibicarakan dengan Prabowo adalah mengenai penciptaan lapangan kerja.
“Menciptakan lapangan pekerjaan ya,” ujar Tomy Winata.
Menurut Tomy, lapangan kerja diperlukan demi kehidupan masyarakat yang lebih makmur.
ia lantas menekankan bahwa masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) ke depannya akan selesai dengan penciptaan lapangan kerja.
“Ya kan supaya masyarakat lebih baik hidupnya lebih makmur,” ujar Tomy Winata.
“Ya, itu termasuk supaya ke depan (masalah) PHK selesai,” katanya lagi.
Indonesia sedang dilanda gelombang PHK jelang Hari Raya Idul Fitri 2025. Sebut saja, PT Sritex yang melakukan PHK terhadap lebih dari 10 ribu orang.
Kemudian, ada juga pabrik sepatu di Tangerang yang mem-PHK sekitar 3.000 karyawannya.
Ya tidak ada makan siang gratis. Prabowo meminta para konglomerat membuka lapangan kerja, tentu harus ada berbagai kemudahan yang akan disediakan oleh pemerintah. Deal?
Baca juga:
Jika Anda menghargai pelaporan kami dalam jurnalisme independen, dukung SintesaNews.com untuk terus berlanjut.
Dukung kami dengan scan QRIS di bawah ini.