Iran Gercep atas Serangan AS, Fasilitas Nuklirnya Sudah Pindah Sebelum Dibom, Washington dan New York Siaga Tinggi Balasan Iran

SintesaNews.com – Donald Trump akui serang 3 titik situs nuklir milik Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan pada Minggu (22/6/2025). Trump mengklaim telah menghancurkan total situs nuklir milik Iran.

Merespons hal ini, Wakil Kepala Politik Penyiaran Nasional Hassan Abedini menyebut situs nuklir sudah dievakuasi sebelum AS menyerangnya.

“Tidak ada bahan yang tertinggal di sana yang jika diserang akan menimbulkan radiasi dan membahayakan rakyat kami,” ucapnya.

-Iklan-

Sementara itu, ibu Kota Amerika Serikat (AS), Washington, dan wilayah New York, siaga tinggi menyusul serangan militer Amerika terhadap tiga situs nuklir Iran, Minggu (22/6/2025). Dua wilayah penting itu telah meningkatkan keamanan di lokasi-lokasi sensitif.

Ibu Kota AS, Washington, dan wilayah New York, siaga tinggi menyusul serangan militer Amerika terhadap tiga situs nuklir Iran. Foto/The New York Times

Departemen Kepolisian New York (NYPD) mengumumkan peningkatan pengerahan pasukan ke lokasi-lokasi keagamaan, budaya, dan diplomatik di seluruh kota.

“Kami memantau situasi yang terjadi di Iran,” kata departemen tersebut dalam sebuah posting di X.

“Demi kewaspadaan yang tinggi, kami mengerahkan sumber daya tambahan ke lokasi-lokasi keagamaan, budaya, dan diplomatik di seluruh NYC [New York City] dan berkoordinasi dengan mitra federal kami. Kami akan terus memantau potensi dampak apa pun terhadap NYC,” imbuh departemen tersebut.

Langkah NYPD tersebut dilakukan saat kekhawatiran meningkat atas potensi ancaman pembalasan atau insiden lone-wolf yang terinspirasi oleh meningkatnya konflik antara Iran dan Amerika Serikat.

Di ibu kota negara, Departemen Kepolisian Metropolitan (MPD) mengeluarkan peringatan serupa.

“Departemen Kepolisian Metropolitan memantau dengan saksama berbagai peristiwa di Iran. Kami secara aktif berkoordinasi dengan mitra penegak hukum lokal, negara bagian, dan federal untuk berbagi informasi dan memantau intelijen guna membantu melindungi penduduk, bisnis, dan pengunjung di Distrik Columbia,” kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.

Sementara MPD mengklarifikasi bahwa saat ini tidak ada ancaman yang diketahui terhadap distrik, mereka mengonfirmasi peningkatan kehadiran polisi, khususnya di lembaga-lembaga keagamaan.

“Kami terus mendesak masyarakat untuk tetap waspada dan membantu menjaga keamanan komunitas kami,” imbuh pernyataan MPD.

Langkah-langkah pencegahan terkoordinasi menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran di antara badan-badan keamanan AS tentang efek berantai dari konfrontasi militer di Timur Tengah.

Baca:

Pesawat Siluman B-2 Bom Fasilitas Nuklir Iran, Netanyahu Ucapkan Selamat ke AS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here