Penulis: Suparlan
Ikatan Alumni ITB (IA ITB) melaksanakan pemilu untuk memilih Ketua dengan sistem one person one vote, melalui web platform (web based). Untuk mendaftar menjadi kandidat, memerlukan minimal 100 dukungan dari anggota, menandatangani beberapa pakta integritas, dan membayar uang pendaftaran sebesar Rp250 juta rupiah. Uang pendaftaran tersebut akan dikembalikan 50%, bagi kandidat yang kalah. Panitia menfasilitasi Hearing Nusantara di beberapa daerah (Jakarta, Sumatera, Kalimantan) agar para kandidat mendengar langsung aspirasi dan masukan dari para alumninya.
Pemilihan yang rencana dilaksanakan 28 Juni 2025 namun jumlah DPT masih diangka 8.000-an, masih jauh dari target (walau hal tersebut tidak diatur dalam AD/ART), dengan kesepakatan bersama diundur menjadi 20 Juli 2025. Tiga kandidat terverifikasi dan bertarung memperebutkan kursi Ketua Umum: 1. Agung Aswamedha (FI’02), 2. Agustin Peranginangin (SI’94), dan 3. Puja Pramudya (IF’06).
Jumlah DPS di-update berkala pada web pemilu.iaitb.or.id juga data sebaran angkatan dimunculkan hingga akhirnya menjadi DPT. Dari jumlah alumni 120.000, terdaftar DPT final (ditetapkan 18 Juli 2025) 26.379 orang (setara 21,98% dari jumlah alumni) dan 8.161 yang melakukan vote pada 20 Juli 2025 (VTO: 30,94%). Dengan hasil: Kandidat 1: 2.070 suara ( 25,67%), Kandidat 2: 3.886 suara ( 47,62%), Kandidat 3: 2.205 suara ( 27,08%). Jika diperhatikan, total jumlah voters tidak terlalu berbeda jauh dengan DPT 28 Juni.
UIConnect Menjadi Concern
Beberapa WAG Alumni UI yang saya ikuti, mengeluhkan performa Aplikasi UIConnect yang cukup menguji kesabaran. Beberapa calon kandidat sebelum pendaftaran sudah mengadvokasi hal ini kepada Panitia. Perhatian dan antusiasme alumni dalam mengikuti Pemila ILUNI UI 2025 jangan sampai berubah menjadi apatisme, yang dapat menurunkan tingkat partisipasi baik pada saat Pemila maupun keterlibatan pada organisasi.
Kesepakatan bersama panitia dan para kandidat bisa dilakukan, misal aplikasi masih mengalami kendala pada batas waktu tertentu ada baiknya tools e-voting disederhanakan menggunakan web-based (misalnya). Pada proses yang sudah berjalan hal-hal yang menjadi kendala semacam ini perlu dicarikan solusi bersama untuk memiminalisir pihak yang berpotensi dirugikan. Termasuk (bukan tidak mungkin) misalnya total perolehan suara tertinggi sama jumlahnya lebih dari satu kandidat, perlu dirumuskan bagaimana aturan menyikapinya.
DPS dapat dimunculkan secara Berkala
Memunculkan jumlah DPS secara berkala merupakan praktik baik yang dapat dilakukan, misal dalam rentang pendaftaran dan verifikasi pemilih dapat dimunculkan beberapa kali, sehingga saat penetapan DPT semakin smooth (minim protes). Data yang dirilis pun bisa sesederhana PDF maupun poster digital, baik jumlah berdasar fakultas maupun sebaran angkatan.
Rekap Pemila ILUNI UI 2022 next Pemila 2025
Pemila ILUNI UI tahun 2022 total DPT 70.882 dengan suara masuk 10.096 (VTO: 14.24%) dengan 4 orang kandidat dan perolehan suara sbb: 1. Afdhal Aliasar (FT’93): 903 suara (9,82%). 2. Ahmad Akbar (FIB’84): 874 suara (8,66%). 3. Didit Ratam (FT’82): 4.270 suara (42,29%). 4. Gatot Prio Utomo (FT’90): 4.049 suara (40,10%).
Baca: Mengenal 7 Kandidat Ketua ILUNI UI 2025
Pada Sabtu 19 Juli 2025 dilakukan Kick-Off Kampanye Damai Pemila ILUNI UI, ditetapkan 7 Kandidat Caketum dan pengundian Nomor Kandidat dengan hasil sbb: 1. Boni Hargens (FISIP 2001), 2. Pradana Indraputra (FEB 2010), 3. Ivan Ahda (FPsi 2003), 4. Ratu Febriana Erawati (FIB 1996), 5. Rapin Mudiardjo (FH 1996), 6. Dewi Puspitorini (FK 1986), 7. Pramudya Octavinanda (FH 2001).
Di balik setiap nomor kandidat, form dukungan, dan setiap nama pemilih sejatinya bukan hanya angka dan sekedar statistik pembagi saja. Setiap suara dan presentase suara yang diberikan mewakili kepercayaan terhadap pilihannya, setiap angka tersirat harapan, dedikasi, dan keinginan kontribusi bagi organisasi almamater tercinta. Selamat berPEMILA!
Pinggiran Ciliwung, 21 Juli 2025
Baca juga: