Kerak Telor, Ikon Kuliner Pekan Raya Jakarta

SintesaNews.com – KERAK TELOR lekat dengan perhelatan Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair.

Kerak telor, bahkan selalu menjadi ikon kuliner Pekan Raya Jakarta.

Kerak telor, penganan khas Betawi, dalam telusuran sejarahnya, sudah ada sejak masa penjajahan kolonial Belanda, khususnya di Batavia, nama awal Jakarta.

-Iklan-

Kerak telor berbasis telur ayam dan telur bebek.

Iwan, pedagang kerak telor pada pergelaran PRJ 2025, mengatakan bahwa dirinya adalah generasi kedua, meneruskan usaha ayahnya berjualan di arena PRJ.

“Saya asli Betawi,” tutur Iwan, warga Duren Tiga, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Kata Iwan, rezeki dari berjualan di area PRJ lumayan kentara.

Saat weekday atau jangka hari antara Senin hingga Jumat, kerak telor ayamnya terjual hingga 100 porsi.

“Kalau kerak telor bebek, laku 150 porsi,” tutur Iwan.

Banderol seporsi kerak telor ayam Rp 30.000.

“Kerak telor bebek harganya seporsi Rp 35.000,” terang Iwan.

Lanjut Iwan, dia harus merogoh kocek untuk uang sewa tempat selama pergelaran PRJ.

Tahun ini, harga sewa tempat besarnya Rp 11 juta, belum termasuk modal pembelian bahan baku telur bebek, telur ayam, berikut bumbu-bumbu.

PRJ 2025 berlangsung mulai hari ini, 19 Juni sampai dengan 13 Juli di Arena PRJ, Kemayoran Jakarta Pusat.

Reportase: Primus Josephus

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here