Konser Suarasmara, 25 Tahun Andien di Blantika Musik Indonesia, Kukuhkan Diri sebagai Penyanyi Jazz Papan Atas

Penulis: Erri Subakti

Konser Suarasmara, 25 tahun Andien berkarya di blantika musik Indonesia, sukses digelar kemarin malam, 15/11/2025, di Istora Senayan.

Ribuan penonton memenuhi Istora sejak pukul 7 malam. Audiens yang datang berasal dari 3 generasi, Gen X, millenial, dan Gen Z

-Iklan-

Andien merupakan penyanyi jazz yang dibentuk oleh para maestro musik Indonesia, dari Elfa Secioria, Indra Lesmana, Tohpati, dll.

Awal kemunculannya Andien sudah merebut perhatian publik terutama untuk para penggemar jazz. Karena di usia yang masih belia, 15 tahun, di tahun 2000, Andien tanpa pesaing penyayi jazz di kelasnya. Ia merebut AMI Awards untuk kategori Pendatang Baru Terbaik, menyisihkan Shelomita, Bunglon, dan Romeo.

Jazz adalah niche market dibanding genre musik lain di Indonesia. Dan 25 tahun sudah Andien setia di musik seperti ini.

Konser Andien ini juga dimeriahkan oleh Indra Lesmana, yang memproduseri album kedua Andien, Kinanti, di tahun 2002. Diiringi detingan piano Indra Lesmana yang gurih, memberikan nuansa jazz yang sangat kental, Andien membawakan lagu My Funny Valentine. Lagu yang dibuat tahun 1937, dan menjadi populer pada tahun 1950-an saat dinyanyikan Frank Sinatra. Lagu ini menjadi lagu standar jazz yang telah dinyanyikan oleh ratusan penyanyi jazz di dunia dalam versinya masing-masing.

Penyayi legendaris Vina Panduwinata, juga turut tampil di atas panggung memeriahkan konser ini. Menurut Andien, “Mama Ina” adalah penyanyi yang menginspirasinya.

Dalam konser Andien itu juga sempat menampilkan (featuring) Wijaya 80, Diskoria, dan White Chorus.

Suguhan mewah dan menarik ala retro Broadway Show mengawali penampilan Andien yang telah menelurkan 7 album dalam seperempat abad ini.

Usai penampilan Vina Panduwinata, visual panggung berubah ke warna-warna ceria ala 90-an.

Performa Andien tampil sangat prima. Bukan saja vokalnya yang terjaga dengan baik, Andien juga memberikan stage act yang optimal, bahkan dalam waktu singkat berganti kostum. Sesungguhnya ini sangat melelahkan dan perlu konsentrasi. Namun hingga penampilan terakhir, Andien menunjukkan kalibernya sebagai penyanyi yang memiliki fans berkelas.

Pujian atas penampilan Andien tak saja soal suara dan lagunya, para pengunjung juga menikmati “percakapan” Andien kepada penonton dengan kalimat yang tertata dan terstruktur rapi.

Andien juga sempat menceritakan kisahnya akan keberadaan seseorang yang sangat berarti sekali dalam perjalanan hidup dan karirnya yaitu ibundanya. Yang selalu ada untuk Andien, menenangkan hatinya, dalam kondisi apapun.

Last but not least, adalah orchestra jazz yang dipimpin oleh Tohpati. Luar biasa iringan dan aransemen Tohpati dalam konser Andien. Legit dan perfecto! Menurut penulis, konser ini akan sangat jauh berbeda penampilannya jika tanpa jazz orchestra pimpinan Tohpati.

Konser Suarasmara, 25 tahun Andien berkarya dalam blantika musik Indonesia, telah menjadi tonggak penting, sebuah milestone, yang mengukuhkan Andien sebagai penyanyi Jazz papan atas Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here