Mengapa Kerusuhan 98 Hilang dalam Penulisan Ulang Sejarah?

Penulis: Iman Zanatul Haeri (Guru Sejarah)

Memperhatikan perdebatan soal penulisan ulang sejarah, periode 1989-1998 yang hilang dalam draf/outline penulisan sejarah, termasuk di dalamnya kerusuhan 1998 adalah kesalahan yang cukup fatal meskipun masih dalam bentuk draf. Artinya sejak awal kerusuhan 1998 direncanakan tidak ada dalam penulisan tersebut. Integritas satu kompi sejarawan yang ikut menulis disana patut dipertanyakan.

Disinilah para sejarawan dan mereka yang berkecimpung dalam dunia kesejarahan patut menentukan sikap. Bagaimanapun kerusuhan 1998 membentuk situasi politik kita hari ini. Dibutuhkan kesadaran sejarah yang prospektif berorientasi masa depan dan bukan untuk membersihkan dosa-dosa masa lalu dengan menghilangkan peristiwanya.

-Iklan-

Mereka yang tidak beruntung, menjadi korban karena peristiwa-peristiwa sejarah tersebut telah menjadi korban dua kali. Pertama jadi korban, dan kedua ditiadakan keberadaanya dalam ingatan kolektif bersama dalam bentuk tulisan sejarah.

Penting bagi kita untuk memposisikan diri, untuk berada di sisi yang benar dalam konteks menjaga narasi sejarah bersih dari kehendak politik rezim yang suatu saat akan berganti.

Pada titik ini kita perlu menganggap bahwa menulis sejarah adalah tugas moral suci dan mulia. Kecuali memang kita menulis sejarah dengan tugas sebaliknya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here