Pak Jokowi Hadiahi Dirimu Dengan Kejujuran


“Hadiahi dirimu dengan kejujuran”, itulah kata-kata yang sering saya tulis di lembar buku ketika ada yang membeli buku saya. Semoga yang sudah mendapatkan kata-kata bijak dari saya terus ingat dengan kata tersebut. Harapannya orang yang sudah membeli buku saya mengingat bahwa kejujuran adalah rasa kepedulian terhadap sesama, saling mengingatkan. Bahwa dengan kejujuran diri ini akan selamat dari fitnah dan dusta yang akan terus menghantui kita. Untuk apa berbohong kalau pada akhirnya akan merugikan diri sendiri dan hilangnya kepercayaan orang lain pada diri ini. Selain itu kejujuran seseorang akan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Takut akan murka Allah karena sudah berani berkata bohong.

Menghadiahi kejujuran pada diri sendiri, seperti juga memberikan hadiah kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW dengan bersholawat atas Nabi Muhammad SAW, menghadiahi suratul Al Fathikah kepada kedua orang tua yang sudah meninggal dunia. Menghadiahi kejujuran sama seperti menanam benih kebaikan yang akan tumbuh menjadi kepercayaan dan keberkahan. Karena kejujuran sejatinya adalah fondasi penting dalam membangun hubungan yang kuat baik dalam interaksi pribadi dengan Sang Pencipta dan orang lain secara profesional.

Saat ini presiden RI ke-7, Joko Widodo sedang sakit kulit, maka penulis sarankan, obatnya ada di diri sendiri. Karena sakitnya bermula dari kelakuannya sendiri. Mengapa suka berbohong dan berdusta. Mulut dan hatinya berlawanan dengan kenyataan. Orang bilang sein kiri, belok kanan. Ucapan Jokowi yang viral adalah : “Ya ndak tahu, kok tanya saya, sudah tapi belum”, tentunya masih banyak kata-kata yang tidak sesuai dengan kenyataan. Mobil Esemka sampai sekarang tidak pernah ada di jalanan. Kasus ijazah yang diduga palsu, sudah banyak memakan korban. Dua orang dipenjara, tanpa bisa menunjukkan ijazah yang asli kepada dua orang tersebut di pengadilan. Tentu banyak korban dari adanya kasus ijazah tersebut.

-Iklan-

Sekarang saatnya Jokowi berobat dan bertaubat. “Pak Jokowi Hadiahi dirimu dengan kejujuran”, karena hadiah atau penghargaan kepada diri sendiri dengan cara bersikap jujur. Ini berarti menerima diri apa adanya, mengakui kesalahannya, mengakui yang beliau lakukan keliru dan segera minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, sebelum ajal tiba. Coba pak Jokowi jujur pada diri sendiri tanpa harus berpura-pura atau menyangkal kebenaran.

Ingin sembuh jangan berbohong terus menerus. Kalau ini dilakukan pasti ada sebuah ‘pengadilan’ dari Tuhan. Buktinya ketika mulut berbohong, maka kulitpun menunjuk kepada kebenaran. Kulit mulai bersaksi, diam-diam, perlahan namun pasti. Kebenaran jika tidak keluar dari mulut, maka akan keluar dari kulit, akan keluar dari penampilan tubuh. Apa yang disembunyikan oleh Jokowi, oleh birokrasi dan pihak kepolisian akan dimuntahkan oleh tubuhnya Jokowi. Kebohongan yang dibalut dengan bagusnya narasi, kuatnya ambisi menutupi kebohongan akan keluar dari penampilan tubuh, akan dibongkar oleh penampilan fisik (biologi).

Pak Jokowi mengapa harus berbohong, terutama dalam hal ijazah S1, katakan sejujurnya akui semua kesalahan agar rakyat Indonesia tidak terus berisik dan mencari sendiri jawabannya. Seperti yang dilakukan oleh Dr. Rismon S Sianipar yang sudah menggunakan keahliannya di bidang teknologi informasi. Tapi malah dipatahkan oleh almamaternya sendiri yaitu Universitas Gajah Mada (UGM). Pihak UGM menyatakan ijazah Jokowi asli, sah dan lengkap dokumennya. Tetapi UGM tidak pernah melihatkan siapa dosen-dosen yang pernah mengajar Jokowi. Demikian juga rekam akademik perkuliahan tidak pernah diperlihatkan oleh UGM. Malah yang ada para netizen 62 menemukan pembimbing skripsi salah, jurusan salah, tahun KKN salah. Desa tempat KKN ghoib, lembar pengesahan beda kertas dan beda font, tempat kos waktu kuliah nihil, cetakan ijazah terbukti beda dan masih banyak lagi kejanggalan tentang ijazah S1 Jokowi. Ini adalah sebuah kebohongan, apabila kebohongan terus ditutupi dengan kebohongan baru maka akan muncul kebohongan demi kebohongan. Ingat kebohongan adalah kejahatan dan kejahatan tak kan ada yang sempurna. Pasti Allah akan menunjukkan kebenaran, karena kebenaran akan selalu terungkap dan terbukti. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Dan katakanlah, ‘Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap. Sungguh, yang batil pasti lenyap”. (QS. Al-Isra’ : 81). Ayat ini menunjukkan bahwa meskipun kebatilan mungkin tampak kuat dan mendominasi untuk sementara waktu, pada akhirnya kebenaran akan muncul mengalahkan kebatilan.

Pada siapa saja yang mendukung kebohongan yang dilakukan oleh Jokowi maka bersiaplah akan datangnya azab dari Allah SWT.

Demikian juga pihak kepolisian terutama Bareskrim Polri yang menyatakan ijazah Jokowi asli. Pernyataan dari kepolisian membuat masyarakat semakin tidak percaya pada institusi kepolisian.

Untuk pembuktian atas temuan dari Dr. Rismon maka dia berburu informasi langsung menemui pak Kasmujo yang didapuk oleh Jokowi sebagai pembimbing akademik maupun pembimbing skripsi Jokowi, itu divideokan. Allah memberi petunjuk kepada Dr. Rismon dan pak Kasmujo. Mereka berdua berkomunikasi, pak Kasmujo mengakui sendiri bahwa dia bukan pembimbing akademik maupun pembimbing skripsinya. Itulah yang dinamakan “kebenaran akan menemukan jalannya sendiri”.

Pak Jokowi mengapa susah mengatakan jujur bahwa ijazahmu itu asli apa palsu, tinggal nunjukin ijazahnya kok susah amat.

Pada tanggal 19 Desember 2017, ada sebuah acara silaturrahmi dengan dosen dan para mahasiswa kehutanan, Presiden Joko Widodo memperkenalkan Kasmujo sebagai dosen pembimbing skripsinya. Namun pada tanggal 14 Mei 2025, Kasmujo membantah pengakuan tersebut. Kasmujo tidak pernah membimbing skripsi Jokowi bahkan Kasmujo mengaku tidak pernah melihat ijazah tersebut.

Sekarang kebohongan Jokowi menjadi terang benderang. Pengakuan pak Kasmujo tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa rumor ijazah palsu adalah benar adanya. Apalagi sekarang pak Jokowi terkena penyakit kulit langka yang dikaitkan dengan penyakit bernama Steven Johnson Syndrome (SJS). Penyakit kulit langka yang menyebabkan ruam, lepuh, dan pengelupasan kulit.

Semoga pak Jokowi segera sembuh dari penyakit kulit langka ini, ya ini adalah cobaan dari Allah SWT, semua datangnya dari diri sendiri, maka hadiahi diri sendiri dengan berkata jujur.

Nurul Azizah penulis buku Muslimat NU Militan Untuk NKRI.

Buku kedua karya Nurul Azizah. “Muslimat NU Militan untuk NKRI”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here