
Ketika acara rutinan selapanan Pengurus Anak Ranting (PAR) Fatayat NU Dukuh Tunggu Kelurahan Meteseh Tembalang Semarang Rabu, 18 Juni 2025 tiba-tiba ada pengurus yang nyeletuk: “Kapan kita ziarah ke makam waliyullah di Nyatnyono Ungaran”? Ternyata sahabat Fatayat banyak yang setuju diadakan ziarah tapi tidak ke Nyatnyono, karena dipastikan pada awal tahun baru Islam yaitu bulan Muharram 1447 H, tempat tersebut ramai sekali. Untuk itu ziarah dialihkan ke Makam Waliyullah Sunan Kalijaga dan Makam Sultan Demak 1 Raden Abdul Fattah Al-Akbar yang biasa dikenal sebagai Raden Fattah berserta permaisuri Dewi Murthosimah istri dari Raden Fattah.
Acara pun disusun dengan menetapkan tanggal keberangkatan dan akomodasi serta lainnya. Maka disepakati hari Minggu 29 Juni 2025 jam 08.00 WIB bertepatan dengan tanggal 3 Muharram 1447 H. Kami kumpul dan diawali dengan ziarah ke makam KH. Syaichun tokoh agama, ulama, guru dan tokoh masyarakat di Tunggu Kelurahan Meteseh. Kemudian lanjut ke makam KH. Ulil Albab Syaichun seorang ulama putra simbah Syaichun. Selanjutnya rombongan yang terdiri para pengurus dan anggota PAR Dukuh Tunggu melanjutkan perjalanan ke Makam Waliyullah Sunan Kalijaga Demak dan Makam Sultan Raden Fattah di lingkungan cagar budaya situs Masjid Agung Demak.

Rombongan dipimpin oleh sahabat Rotiyal Umroh, S.H.I, M.Pd selaku Ketua PAR Fatayat NU Tunggu Kelurahan Meteseh Tembalang Semarang. Dalam setiap acara beliau membagi tugas kepada sahabat-sahabat Fatayat yang ditunjuk. Ada sahabat Badi’ah, Jumiati, Siti Khasanah dan penulis sendiri Nurul Azizah.
Pernah penulis nyeletuk ketika rencana mau diadakan ziarah makam waliyullah Sunan Kalijaga: “Mengapa ke Sunan Kalijaga, padahal saya sering ke situ”. Kemudian dibalas oleh sahabat yang lain. “Njenengan ke situ terakhir kapan? Saya sama suami sering setiap malam Jum’at ziarah ke makam waliyullah Sunan Kalijaga”. Waduh penulis jadi malu sendiri. Ternyata ada yang rutin setiap malam Jum’at ziarah makam waliyullah. Ternyata menurut sahabat Rotiyal Umroh bahwa dengan berziarah secara rutin akan mendapatkan barokah dan ridho Allah SWT dengan wasilah ziarah kepada kekasih Allah (waliyullah). Selain itu memohon doa kepada Allah dengan wasilah para ulama dan waliyullah, agar doa diijabah oleh Allah SWT.
Ziarah kubur akan mengunjungi kuburan seorang muslim yang telah wafat, baik itu muslim biasa, orang shalih, ulama, para wali bahkan Nabi. Ziarah ke makam Sunan Kalijaga dan Sultan Demak 1 Raden Fattah Al-Akbar untuk mengenang jasa-jasa para kekasih Allah dalam perjuangan menyebarkan agama Islam di tanah Jawa dan membela tanah air dari para penjajah Belanda.
Selain itu mengapa anggota PAR Fatayat Tunggu Meteseh senang berziarah? Karena tujuan ziarah para ulama, orang shalih dan waliyullah ya untuk mengingatkan kita akan kematian, meneladani apa yang telah dilakukan oleh para wali dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT dan membangkitkan semangat untuk semakin meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Ziarah ke makam waliyullah menjadi agenda rutin PAR Fatayat Tunggu Meteseh. Agenda ini akan terus diadakan sesuai kesepakatan para anggota Fatayat. Selain mencari barokah dan Ridho Allah saat bermunajat kepada Allah untuk mengabulkan segala doa dan hajatnya melalui wasilah ulama, orang shalih dan waliyullah, agenda ini juga bisa digunakan sebagai refreshing dan saling menjaga keakraban masing-masing anggota. Agar para anggota selalu kompak dalam melafalkan bacaan Yasin dan Tahlil serta doa bersama saat berziarah. Tentunya moment ziarah dimanfaatkan oleh anggota untuk berfoto bersama mengabadikan kebersamaan dalam acara tersebut. Kegembiraan muncul pada semua anggota PAR Fatayat Tunggu Meteseh Tembalang Semarang manakala acara berlangsung dengan baik dan selamat sampai tujuan. Oleh-oleh untuk diberikan kepada keluarga dan sanak famili juga tidak dilupakan. Itulah alasan mengapa anggota PAR Fatayat Tunggu Meteseh senang berziarah ke makam orang-orang shaleh, para ulama dan waliyullah.
Maaf penulis selain menjadi seorang Muslimat NU juga menjadi Fatayat, ya tujuannya biar banyak sahabat dan saudara dalam kebaikan dan keberkahan.
Nurul Azizah penulis buku Muslimat NU Militan Untuk NKRI.

Dukung SintesaNews.com, SCAN QRIS di bawah ini, dan berikan dukungan Anda
