Propaganda Khilafah Massive di Daerah, PNIB: Tolak FPI HTI Bangkit, Lawan Radikalisme Khilafah Terorisme

SintesaNews.com – Beredar di layanan percakapan video propaganda khilafah yang dilakukan oleh sekelompok orang berkeliling dengan iring-iringan motor, membagi-bagikan brosur atau flyer propaganda khilafah radikalisme terorisme. Dari percakapan dalam video diketahui terjadi di Jawa Barat.

Ketum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) yang getol melawan upaya propaganda khilafah radikalisme dan terorisme, berang dengan massive-nya kelompok ‘sarabpatigenah’ (istilahnya) untuk bangkit kembali di NKRI, setelah organisasi mereka yang tak mengakui Pancasila, resmi dibubarkan pemerintah dan menjadi terlarang di negeri ini.

Baca: PNIB: Suara Rakyat, Lebih Baik Jika PKS, PA 212 dan MUI Dibubarkan Jika Selalu Bikin Gaduh dan Sarang Radikalisme Terorisme

-Iklan-

“Jangan Pernah Biarkan FPI HTI NII Bangkit Lagi, Jika Tak Ingin Indonesia seperti Suriah Afganistan Libya,” ujar Gus Wal.

“Jangan pernah sekalipun menganggap enteng dan guyonan upaya-upaya untuk men-‘talibanisasi’ dan men-‘suriah’-kan Indonesia sampai kapanpun,” imbuhnya.

“Meskipun telah dibubarkan secara konstitusional dan dilarang kegiatan serta penggunaan simbol, logo nan atributnya, namun ternyata diam-diam FPI HTI masih terus bergeliat bergerak sangat massive sekali,” ungkap Gus Wal.

“Sudah seharusnya setiap kota atau pun daerah para pemuda-pemudi bangkit menjaga lingkungannya dari faham ideologi radikalisme khilafah terorisme, juga menjaga lingkungannya dari para da’i provokator,” imbuhnya.

Tanpa FPI HTI NII, Indonesia Berdaulat Maju Aman Makmur Damai Bermartabat Berbudaya.

“Indonesia Darurat Radikalisme, Indonesia Darurat Terorisme, Indonesia Darurat bahaya laten NII HTI FPI!” tekan Gus Wal.

Menurut Gus Wal, Undang-undang Terorisme harus diperkuat, pemerintah juga perlu memperlakukan pengurus, anggota, maupun simpatisan FPI HTI NII dengan tegas, dengan mencabut kewarganegaraan dan hak politiknya.

Bagi Gus Wal, FPI HTI NII = Musuh Rakyat dan Bangsa. “Jangan Pernah Dibiarkan Kembali Hidup Aktivitas, Kegiatan, Gerakan dan Ideologinya.”

“FPI HTI NII adalah ormas dan partai yang telah dibubarkan. Itu artinya FPI HTI NII adalah musuh rakyat dan bangsa. Jangan pernah sekecil apapun ruang diberikan kesempatan kembali untuk mereka gunakan untuk bangkit kembali. Baik itu aktivitasnya, kegiatannya, Simbol/benderanya, dan juga paham ideologinya.”

Gus Wal menambahkan bahwa FPI HTI NII merupakan organisasi dengan faham yang terlarang. “Jangan Gadaikan Nasib Bangsa dengan Memberi Celah Mereka Bangkit,” tegas Gus Wal.

“PNIB dan Rakyat Indonesia juga menolak keras eksis dan kembalinya FPI HTI dengan segala bentuk gerakan, program dan kegiatannya, juga dengan penggunaan simbol-simbol, bendera, logo, seragam dan atributnya.”

Gus Wal meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk tegas kepada FPI HTI NII yang mencoba eksis bangkit kembali meski sudah dilarang keberadaannya di negeri ini.
“Negara Tidak Boleh kalah.”

“Waspadai upaya-upaya eksis dan bangkitnya FPI HTI NII dengan banyaknya mereka saat ini mendirikan posko mudik, bantuan sosial, dan membuat yayasan lembaga sekolah maupun pesantren untuk merekrut dan meracuni anak bangsa agar mengikuti paham dan ideologi transnasional Radikalisme Khilafah Terorisme,” ungkap Gus Wal.

“Perkuat dan kolaborasikan Nasionalisme, Kebangsaan, Agama, Budaya (NASAB) untuk menangkal paham ideologi transnasional Radikalisme Khilafah Terorisme,” imbuhnya.

“Nusantara baik baik saja tanpa adanya khilafah,” tegasnya.

Menutup wawancara, Gus Wal berpesan, “Jaga Kampung Desa dari bahaya laten FPI HTI NII, PA212, Radikalisme Khilafah Terorisme.”

“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.”

Baca juga:

Khilafah Ditolak karena Bukan Ajaran Islam

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here