Persahabatan Bagai Kepompong (Kisah Skandal dari Sekolah Belok Sumur)

Penulis: Dahono Prasetyo

Alkisah 2 orang pemuda Koko dan Nono yang sama-sama menuntut ilmu di sekolah bergengsi. Sebut saja Sekolah Belok Sumur. Keduanya berteman akrab meskipun berbeda kelas. Koko di kelas Sengon dan Nono masuk kelas Ilmu Soksial.

Pada tahun kedua, Koko memutuskan keluar dari sekolah karena tidak mampu membeli kaca mata sebagai syarat praktek ilmu Sengon. Dengan berat hati Nono berjanji akan tetap menjadi sohibnya sehidup semati meskipun harus berpisah karena problem ekonomi.

-Iklan-

Nono berhasil menyelesaikan sekolah dan menjadi salah satu guru. Sementara Koko selepas drop out memilih berbisnis di dunia sengon yang sempat dipelajarinya 4 semester. Karya inovasi Sengon Koko laku keras hingga ke luar kota. Kehidupannya mulai membaik.

Koko dan Nono masih saling bersahabat tanpa membedakan status masing-masing. Hingga suatu saat Koko ingin membesarkan usaha sengon-nya masuk ke pasar elite di kota.

Koko butuh status pendidikan sebagai syarat masuk lingkaran pebisnis. Dalam sebuah pertemuan dengan Nono yang kini sudah menjabat sebagai guru senior di sekolahan, Koko meminta untuk dibuatkan surat tanda lulus sekolah.

Demi kepentingan karir bisnis, Nono menyanggupinya asalkan dia dibantu saat nanti di pemilihan kepala sekolah baru. Mereka sepakat lalu Nono membuat surat keterangan lulus (SKL) Koko sama dengan dirinya. Sedikit direkayasa adik kelasnya yang jurusan Komporter, jadilah SKL Koko untuk urusan kerjaan.

Dalam pemilihan kepala sekolah, atas bantuan Koko maka jadilah Nono orang nomer satu di sekolah belok sumur itu. Saat bisnisnya mulai lancar, diam diam Koko punya rencana lebih dahsyat lagi. Dia mau daftar pemilihan lurah di kampungnya.

Berbekal SKL made in Nono, jabatan lurah berhasil diraih Koko. Mendengar kabar Koko jadi lurah dengan gelar Sarjana Sengon, Nono kaget bukan kepalang.

“Ko, kenapa itu SKL kamu pakai untuk Pilkades? Kemarin kamu bilangnya cuma untuk urusan kerjaan,” ketus Nono.

“Tenang No, jabatan lurah itu kerjaan juga. Dirimu diam saja, nanti kalau aku jadi Tumenggung kamu aku angkat jadi juru tulisku,” jawab Koko santai.

Waktu berlalu jabatan puncak Koko menjadi Tumenggung diraih dengan gemilang, para warga tidak menyangka gelar Sarjana Sengon Koko adalah fiktif. Sampai tiba-tiba seorang kawan lama Koko bercerita tentang masa lalu Koko, sebut saja namanya Bengbeng.

Koko dan Bengbeng berteman sejak kecil, dia tahu siapa Koko sebenarnya. Akhirnya Bengbeng menulis sebuah kitab berisi kisah hidup Koko yang tidak diketahui banyak orang.

Koko marah membaca buku itu lalu menjebloskan Bengbeng ke dalam penjara dengan tuduhan penyebaran berita bohong. Bengbeng dihujat banyak orang, apes di tangan kawan sendiri.

Hingga pada suatu ketika Koko pensiun dari jabatan Tumenggung dengan prestasi gemilang. Beberapa orang yang merasa kasihan dengan Bengbeng berusaha menemuinya di penjara.

“Beng, itu Koko kan sahabatmu dari kecil, tega sekali memenjarakan kamu. Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Si Boy si ahli Telepatikah kepada Bengbeng.

“Boy… kamu kan ahli bidang telepatikah. SKL Koko itu palsu coba kamu selidiki dengan keilmuanmu,” pinta Bengbeng.

Dan…. gemparlah seluruh Kadipaten atas temuan ilmiah terkait SKL Koko yang diungkap oleh Si Boy.

Koko murka, tapi dia lupa kalau sudah bukan Tumenggung lagi. Maka ditelponlah Nono sohibnya yang kini menjadi pegawai Kadipaten.

“No, kalau sampai SKLku terbongkar, kamu yang harus bertanggungjawab, lho.”

“Lha kok saya yang surung nanggung. Ini salahmu sendiri, bilangnya buat lamar kerjaan malah buat lamar jabatan,” jawab Nono membela diri.

“Pokoknya aku gak mau tahu kalau sampai terbongkar, kamulah yang aku penjarakan seperti Bengbeng,” tukas Koko panik.

Nono yang merasa terjebak hanya bisa pasrah. “Dengan sahabatnya Bengbeng dia bisa tega, sama aku suatu saat bisa lebih tega lagi” kata Nono dalam hati.

Begitulah kisah persahabatan yang tak lekang oleh waktu namun pupus oleh ambisi.

Bersambung….

@Dahono Prasetyo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here