Penulis: Erri Subakti
Bursa pemilihan Ketua ILUNI UI akan digelar tahun 2025 ini. Ketua panitia pemilihan dan jajarannya sudah terbentuk. Munas dan Pemilihan Ketua ILUNI UI mulai dipersiapkan.
Nampaknya kursi Ketua ILUNI UI menjadi incaran beberapa menteri dan Wamen di pemerintahan saat ini.
Sebegitu pentingnya bagi para politikus merebut jabatan Ketua Ikatan Alumni Perguruan Tinggi terbaik di negeri ini.
Menjabat sebagai ketua ikatan alumni perguruan tinggi besar nampaknya menjadi jabatan penting bagi politikus saat ini. Seperti IKA Unair yang dijabat oleh Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim dan mantan Menteri Sosial. Basuki Hadimulyo Ketua Otoritas IKN, mantan Menteri PUPR yang duduk sebagai Ketua Kagama. Setelah sebelumnya dijabat Ganjar Pranowo. Dan baru tahun ini juga Ketua IKA Trisakti dijabat oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman.
ILUNI UI kini juga menjadi incaran bagi para politikus sebagai kursi yang “basah”.
Dari sumber-sumber kasak-kusuk redaksi SintesaNews.com menteri-menteri yang sudah ambil ancang-ancang untuk jabatan Ketua ILUNI UI adalah, Menteri Koperasi Budi Arie, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menpora Dito, Wamen BUMN Kartika (Tiko), Wamen Isyana. Namun ini masih harus dikonfirmasi lagi informasinya.
Sesungguhnya wajar saja jika jabatan Ketua Ikatan Alumni dijabat oleh orang yang “sukses”. Namun ukuran sukses di sini berarti status sosial ekonomi. (Baca: sukses financial). Bukan apa-apa karena ada aturan dalam pemilihan calon kandidat ketua ILUNI UI yang mensyaratkan para kandidat untuk menyetor biaya cepek tiaw sebagai salah satu syaratnya.
Kalau syaratnya sudah setor cepek tiaw ini ibarat masuk ke bursa trading atau investasi. Maka nantinya jika seseorang bisa terpilih sebagai Ketua ILUNI UI ya tentu aja akan berpikir kangtau, kan sudah “invest”, maka musti ada ROI dong….
Maka jangan harap deh kalau ente masih dalam komunitas sobat misqueen (meski pernah menjabat jabatan mentereng di pemerintahan) bisa jadi Ketua ILUNI UI. “Minggir lu miskin….” kata anak gen z
ILUNI UI… apakah masih ingat tri dharma perguruan tinggi? Yang semestinya masih tetap dipegang oleh para alumninya. Bukan hanya kangtau yang dituju, tapi sudah berbuat apa untuk negeri ini?
_______
Penulis alumni Sosiologi UI 95, bukan anak Jaksel, seringnya nongkrong di PIK.