Efek Rumah Kaca

Penulis: Dahono Prasetyo

Mereka harus menghentikan aliran cuan untuk sementara waktu demi membelokkan gonjang-ganjing ijazah plus pemakzulan.

Urusan tambang selalu berkait tiap rezim, cuma kebetulan nama kapal aja yang bikin apes rezim kemarin.

-Iklan-

Masih banyak lubang tambang lain yang tetap bekerja menghasilkan saldo. Raja Ampat hanya seujung gigi gingsul saja. Cukup tahan senyum sebentar agar tidak ketahuan saat berorasi tentang Optimisme Indonesia Emas, Nikel, Timah dan Batubara.

Amandemen UUD pasal 33 telah merubah bentuk negara menjadi Kapitalis. Siapa bermodal akan sejahtera bersama kubangan oligarkinya.

Urusan kesejahteraan rakyat hanya dihargai MBG, subsidi upah dan bantuan beras. Lalu disiram bonus siklus lima tahunan sekali.

Dipikirnya kaum 58% akan lebih sejahtera dibanding 16% dan 25%? Tetep sama-sama seperti katak hendak jadi lembu, kan? Cuma beda seragam saja.

Ngomelin Pemerintah itu dalam rangka mencintai negara juga. Setidaknya buang jauh cinta buta untuk pemimpin tuli yang membisu saat diajak berdamai dengan Agnostik.

Bahwa Tuhan itu ada dan siap menghukum tiap lembar kedzoliman

@Dahono Prasetyo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here