72 tahun Emha Ainun Najib Membela Zaman

Penulis: Nurul Azizah

Cak Nun lahir di Jombang Jawa Timur pada tanggal 27 Mei 1953. Nama lengkapnya Muhammad Ainun Najib, merupakan tokoh intelektual muslim Indonesia yang dikenal sebagai budayawan, penyair, penulis dan pemikir. Selain dikenal sebagai Emha Ainun Najib, beliau biasa disapa Mbah Nun, ya memang beliau sudah tua, sudah kakek-kakek. Walau sudah menjadi kakek beliau manusia multidimensi, karena kepiawaiannya dalam berbagai bidang.

Cak Nun atau Mbah Emha Ainun Najib salah satu sesepuhnya ulama NU, sahabat terdekat dengan Gus Dur. Ayah Noe Letto keturunan ulama besar Aswaja Nusantara di masa lalu.

-Iklan-

Beliau mendirikan jamaah Maiyah, yang merupakan gerakan sosial budaya yang berupaya memberikan pemahaman tentang pluralisme dan toleransi, serta menjadi wadah belajar bagi berbagai lapisan masyarakat.

Maiyah bukan sekedar pengajian, melainkan “sekolah gratis terbuka” atau “universitas jalanan” di mana orang-orang dari berbagai latar belakang dapat belajar dan berdiskusi. Cak Nun dalam berbagai gagasannya menjadi tokoh sentral dalam gerakan ini. Beliau mendorong tafsir kontekstual atas berbagai permasalahan sosial dan keagamaan.

Tujuan adanya Maiyah sendiri menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang pluralisme, menghargai perbedaan dan membangun masyarakat yang lebih harmonis. Dalam kegiatan Maiyah tidak sendirian, ada Kiai Kanjeng yang menjadi bagian penting. Kiai Kanjeng merupakan kelompok musik yang dibentuk Cak Nun untuk mengiringi kegiatan Maiyah.

Cak Nun tidak pernah mengaku ulama, kiai, tidak pernah mengaku orang NU, karena beliau ingin merangkul semuanya. Beliau ingin membesarkan hati, menghibur, membela siapapun tanpa tersekat antara NU dan Muhammadiyah. Meskipun semua yang diajarkan adalah nilai-nilai NU plus beberapa nilai Muhammadiyah, nilai-nilai Aswaja lainnya. Namun beliau kemas dalam kemasan budaya sehingga tidak terlihat NU atau Muhammadiyahnya.

Cak Nun dekat banget dengan NU dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan pesantren NU, memang asal beliau dari sana. Sangat dihormati dan menjadi panutan, sangat disayangi semua kalangan lintas golongan, lintas batas, lintas generasi dan lintas agama.

Dakwah beliau sejak muda, sudah sampai lebih dari 30 negara beliau kunjungi. Menyampaikan ajaran Islam dengan budaya, musik, sastra ke berbagai negara juga berbagai wilayah Indonesia sampai ke pelosok Nusantara.

Sekarang Mbah Nun sudah berumur 72 tahun per 27 Mei 2025. Tujuh puluh tahun langkahmu membela zaman, dengan kata yang jadi pelita, dan cinta yang tak pernah renta.

Doamu merasuk sunyi, nasehatmu tumbuh di hati, wahai guru bangsa sejati, engkau abadi dalam bakti. Setiap yang kau ucapkan banyak yang menjadi kenyataan.

Sekali lagi Cak Nun itu kiai tanpa sarung, haji tanpa peci, kiai tanpa sorban, dai tanpa mimbar, mursyid tanpa tarekat, sarjana tanpa wisuda tanpa embel-embel gelar, guru tanpa sekolah, aktivis tanpa LSM, pendemo tanpa spanduk tanpa anak buah, wakil rakyat tanpa harus jadi Dewan terhormat, politisi tanpa partai politik, pemberontak tanpa senjata tanpa perang, ksatria tanpa kuda dan keris, banyak saudara tanpa ada hubungan darah pada sesama manusia tanpa membedakan suku dan agama.

Agama, budaya, musik, politik, sosial ekonomi engkau ajarkan. Terimakasih Mbah Nun langkahmu sudah 72 tahun membersamai para ulama Nusantara. Engkau ajarkan banyak hal kepada masyarakat lewat offline maupun online, lewat pengajian atau lewat audio visual. Banyak video nasehat dan ceramahnya Mbah Nun di seluruh platform media sosial. Seperti khasanah ke NU an. Matur suwun Mbah Nun, engkau selalu ada di tengah-tengah umat. Walau engkau mengabur kan identitas asli sebagai ulama kharismatik. Namun jejakmu ada di mana-mana.

Semoga Mbah Nun diberi panjang umur, sehat dan dilimpahkan segala rejeki, sehingga bisa terus membersamai kami para santri jamaah Maiyah.

Nurul Azizah penulis buku Muslimat NU Militan Untuk NKRI.

Buku kedua karya Nurul Azizah. “Muslimat NU Militan untuk NKRI”

5 Ayat Alquran yang Menganjurkan Muslim Jalankan Ibadah Umroh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here