Penulis: Ganda Situmorang
Patriot 98 NKRI
Beredar sirkulasi komunikasi publik dari Kementerian BUMN yang intinya menyampaikan pesan BUMN berakhlak.
Lalu selang berapa hari Etho (Erick Thohir) mengangkat eks narapidana tindak pidana korupsi Komisaris satu BUMN.
Sepertinya ada defenisi akhlak baru, saya cek di KBBI masih tetap sama, ga berubah. Ya sudah itu hak dia lah…, perusahaan milik dia kok suka-suka dialah mau nunjuk komisaris siapa. Gitu si Ucok nyeletuk dari dapur sembari bikin nasi goreng PaHe.
Yaa kalau gitu sekalian aja sesekali nulis suka-suka ga mesti ngikutin KBBI. Eh millennials tahu ga sih KBBI?
Rakyat patuh dan menahan stress dan perut lapar menu sehari-hari selama sebulan PPKM. Lalu awal Agustus bulan Dirgahayu NKRI, hasilnya menunjukkan hasil lumayan. Angka-angka itu menunjukkan penurunan, bahkan ada rencananya angka ‘mokat’ itu akan dihilangkan sekalian.
Pertimbangannya ribet mungkin sudah mati kok mesti dihitung kayak gabener sidak mayat di makam. Sungguh sebuah terobosan (break through). Kan yang begini ini nih yang Jokowi demen.
Mending fokus ngurusin warga yang masih hidup begitu barangkali maksud hati para Menteri Presiden Joko Widodo.
Kalau angka mokatnya dihapus, terus gimana ngitung anak-anak yatim piatu akibat ortunya meninggal karena covid-19? Mungkin usah dipikirkan juga, cukup fakir miskin dan anak telantar yang dipelihara oleh negara, anak yatim piatu ga termasuk kategori amanah konstitusi. Barangkali….
Mau traveling entah tujuan apa terserah boleh pakai syarat sertifikat Vaksin. Mau nge-mal cukup pake kaos sablon sertifikat Vaksin. Ada putaran ekonomi baru di situ. Lumayan bantuin sesak nafas tukang sablon. Belum selesai rasa hati senang gembira ria lalu satu Menteri Presiden Joko Widodo nyeletuk mau bepergian nge-mal, naik pesawat dll. kudu tambah syarat antigen. Pinter sih…, pinter dagangnya.
Ada kontrakan ladang minyak habis. Jadi emang mesti balik ke negara ga perlu nego. Kontraknya habis. Balik ke negara. Negara kasih ke BUMN. Siapa lagi? Etho dapat ladang minyak baru di Pertamina. Se-simple itu. Terserah doi tuh mau dikasih eks koruptor buat ngerjain. Bodo amat. Kan itu hak kewenangan doi. Bismillah Komisaris!!!
Ada LSM Ngicewe ngakunya punya mandat ngawasin Pemerintah. Nuduh pejabat teras istana dagang obat. Ya elaah…, jargonnya anti korupsi, dicekokin serial lebih bayar di depan hidung kok butong jinak kayak babi kekenyangan. Kalau mau dagang obat, ngapain juga susah, semua barang dagangan negara (BUMN) yang pegang mulai dari jalan tol sampai paracetamol. Apa yang salah?
Kalau ente pegang data ada maling pan tinggal bisikin ke sohib elu di gedung Merah Putih Kuningan.
Salam Pancasila 🇮🇩
12082021