Dubes Uzbekistan untuk Indonesia Sebut Pemerintahnya Akan Membuka Kembali Kompleks Makam Imam Al-Bukhari

Peserta jalan sehat Indonesia-Uzbekistan Friendship Fun Walk 2025 pada Minggu (11/5/2025), berfoto bersama di lokasi acara, kawasan Gedung Serba Guna, Senayan, Jakarta. Foto: Josephus Primus


SintesaNews.com JAKARTA – Duta Besar (Dubes) Uzbekistan untuk Indonesia Oybek Eshonov mengatakan, pemerintahnya akan membuka kembali Kompleks Makam Imam Al-Bukhari di Samarkand, Uzbekistan.

“Silakan saudara-saudariku wisatawan peziarah dari Indonesia berkunjung ke Uzbekistan,” kata Oybek Eshonov dalam wawancara dengan sintesanews.com, Minggu (11/5/2025) pada kegiatan jalan santai Indonesia-Uzbekistan Friendship Fun Walk 2025 di kawasan Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta.

Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Oybek Eshonov (kanan berkaus hitam) serta penggagas dan pelaksana Indonesia-Uzbekistan Friendship Fun Walk 2025 Rocky Oetomo (kiri berkaus putih) berfoto bersama saat acara jalan sehat tersebut, Minggu (11/5/2025) di kawasan Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta. FOTO: JOSEPHUS PRIMUS

Kata Oybek Eshonov, Presiden Uzbekistan Shafkat Mirziyoyev yang memerintahkan penutupan sementara kompleks makam Imam Al-Bukhari sejak 2023.

-Iklan-

“Sejak 2023, kami memang merenovasi kompleks makam itu,” ujar Oybek Eshonov.

Oybek Eshonov memerinci, proyek renovasi berfokus pada bangunan hotel untuk pelancong ziarah di situ, pengecatan bangunan hingga penambahan lantai dan dinding dengan marmer.

Imam Al-Bukhari

Imam Al-Bukhari memang memiliki sejarah berkaitan dengan penyebaran Islam di Indonesia.

Imam Al-Bukhari kelahiran Bukhara, Uzbekistan, adalah cikal bakal Wali Songo atau para tokoh 9 wali penyebaran Islam di Indonesia.

Luas Kompleks Makam Imam Al-Bukhari di Samarkand, Uzbekistan adalah 4,68 hektar.

Dari jumlah itu, luas bangunan mencapai 2,02 hektar.

Lalu, masih ada 0,35 hektar dari 2,02 hektar itu adalah galeri bawah tanah.

Masih dalam luasan bangunan yaitu 0,83 hektar pelataran.

Ruang terbuka hijau dan area sekitar bangunan mencapai 0,44 hektar dan 1,72 hektar.

Adalah Presiden Republik Indonesia Soekarno saat bertandang ke Uni Soviet, negara awal Uzbekistan, meminta, lewat Presiden Uni Soviet Nikita Kruschev, agar Uni Soviet menemukan dan merawat kembali kompleks makam Imam Al-Bukhari.

“Makam Imam Al-Bukhari, sampai dengan sekarang, adalah pengunci persahabatan Uzbekistan dan Indonesia sejak Presiden Indonesia datang ke Uzbekistan pada 1956,” pungkas Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Oybek Eshonov.

1 COMMENT

Leave a Reply to Uzbekistan Undang Wisatawan Peziarah Muslim Indonesia | SintesaNews Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here