Penulis: Erri Subakti
Kekisruhan jelang Pemila (Pemilihan Langsung) Ketua ILUNI UI semakin tidak jelas, abu-abu, buram dan tak pasti.
Bahkan ada 2 agenda panitia pemilihan yang tidak ada kejelasan yang firm dalam 2 hari ke belakang. Pertama adalah pada 2 malam lalu (29/7), pada rapat antara OC-SC, para caketum dan perwakilannya, dan perwakilan-perwakilan dari ILUNI Fakultas, tidak ada keputusan yang firm mengenai solusi yang jelas atas permasalahan teknis selama ini, yaitu mengenai metode pemilihan.
Suara-suara yang keras mengenai UI Connect yang tidak perform (hare gene gituloh) menguap begitu saja bagai embun pagi di musim kemarau.
Jangankan suara untuk audit teknologi UI Connect oleh pihak independen, transparansi dashboard UIC Connect pun tak pernah ditunjukkan.
Katanya sih UI Connect terkena cyber attack. Tapi evidence-nya gak pernah dikasih lihat. Malah katanya serangan cybernya itu DDoS.
Hingga saat ini masih ada alumni UI yang mengalami kendala seperti sebulan yang lalu.
Intinya dan ringkasnya adalah UI Connect bermasalah dan tidak perform sebagai aplikasi, jangankan untuk pemilihan e-vote. Digunakan untuk connect pun tidak menunjukkan sesuai namanya UI Connect. Apanya yang connect? Adakah alumni UI di app itu saling TERKONEKSI???
Disconnect kali…
Apa sih sesungguhnya di “dalam sana?”
Suara-suara alumni UI itu bukan ingin menjelekkan “legacy” itu kok. Tapi justru ingin turut memberi solusi supaya panitia pemilihan bisa firm, mengambil keputusan bahwa engine e-vote yang dipakai adalah memang untuk e-vote saja. Sedangkan “legacy” UI Connect ya hanya seperti Kemendagri saja. Memang ada data-data alumni UI di sana.
Yang paling urgent adalah engine e-vote dan tata cara hybrid dalam pemilihan yang paling prioritas untuk segera diputuskan.
Lalu agenda kedua yang juga BATAL dilakukan adalah rencana dilakukan Public Expose atas cara e-vote dengan UI Connect yang semestinya kemarin (30/7). Simulasi pemilihan lewat e-vote.
Dan lucunya, namanya “Public Expose” tapi tidak ada unsur publikasinya. Apalagi melibatkan publik. Sempit bener….
Entah agenda apalagi yang akan batal atau gagal, tidak perform dilakukan dalam Pemila ILUNI UI 2025 ini.
Tulisan ini tentu bukan untuk memojokkan panitia pemilihan. Tapi karena berbagai kejanggalan, tentu saja wajar banyak alumni UI yang “smell something fishy”.
Penulis mendapat info A1, hampir semua kandidat, hampir ya hampir… itu merupakan representasi dari “istana” atau pemerintah pusat.
Hmm… cawe-cawekah?
Silakan dicek berbagai latar belakang track record masing-masing kandidat serta calon sekjennya.
ILUNI UI, akankah ada perubahan lebih baik? Atau hanya mempertahankan status quo?
Ditulis di bawah pengaruh kopi Gayo diseduh dengan V60.
Baca juga: