Khalid Basalamah yang Haramkan Hormat Bendera ke Masjid Al Jabbar, Tolak!

Ustaz Khalid Basalamah cs akan Mewahabikan Masjid Raya Al-Jabbar Bandung.

Penulis: Nurul Azizah

Penulis sudah lama tidak menulis tentang aktivitas para ustaz pentholan Wahabi. Tidak tahu ini tiba-tiba saja tergerak hati untuk menulis lagi setelah mendapatkan info dari WA group Pecinta NU.

Dalam rangka semarak menyambut bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, Masjid Raya Al-Jabbar Bandung mengadakan tabligh akbar pada hari Sabtu, 18 Maret 2023 seharian mulai jam 09.00 WIB sampai selesai.

-Iklan-

Kegiatan di Masjid tersebut mulai dari Bazaar, tattoo removal, bekam gratis, pangkas rambut gratis, cek kesehatan gratis, kemudian setelah ashar diadakan kajian dari Ustaz Abu Haidar dan Ustaz Khalid Basalamah mengisi tabligh akbar yang rencana diadakan bakda magrib.

Pengajian akbar ini bertajuk Gazwah Weekend Festival 2023, selain dihadiri oleh umum juga akan dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan jajaran pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Kalau ini memang terjadi waspada saja.

Ternyata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta jajarannya akan menjadikan Masjid Al-Jabbar Bandung sebagai masjid dengan kajian Wahabi.

Kalau masjid yang didanai oleh APBD Provinsi Jawa Barat kemudian digunakan oleh aktivis dan ustaz-ustaz Wahabi, dengan sendirinya Ridwal Kamil ingin mengajak masyarakat Jawa Barat mengikuti ajaran Wahabi.

Sadar tidak sadar, di Jawa Barat masih banyak warga Nahdliyin. Kalau masjid raya kebanggaan rakyat Jawa Barat sudah dikuasai oleh pentholan-pentholan Wahabi, pasti masjid lain di wilayah Jawa Barat akan dengan mudah dikuasai Wahabi.

Apakah kondisi yang demikian akan dibiarkan oleh Ridwal Kamil sebagai pimpinan daerah?

Sebelum ini terjadi maka warga NU yang ada di wilayah Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya terus bergerak untuk menggagalkan acara tabligh akbar tersebut.

Kalau tidak warga Jawa Barat akan tercuci otaknya untuk membenarkan ajaran Wahabi. Perlu pembaca ketahui ajaran Wahabi itu ajaran yang sesat menyesatkan. Penuh hoax dan tipu daya.

Masih ingat Ustaz Khalid Basalamah tidak memperbolehkan anak dari pengikutnya menyanyikan Indonesia Raya dan hormat bendera Merah Putih saat di sekolah. Mengharamkan wayang yang menjadi produk asli budaya Indonesia.

Saat ini pemerintah Arab Saudi saja sudah melarang ajaran Wahabi berkembang di sana. Sementara di Indonesia malah diperkenalkan kepada masyarakat khususnya di wilayah Jawa Barat dan wilayah-wiilayah lain di seluruh Indonesia oleh pentholan-pentholan Wahabi.

Ajaran Wahabi itu ajaran yang selalu membid’ahkan (menyesatkan) amaliyah Nahdlatul Ulama. Membid’ahkan Maulidul Rasul Nabi Muhammad saw, tahlilan, sholawatan, manaqiban, semak’an quran, dzikir, Yasinan, ziarah kubur, tawasulan, diba’an, berjanjin, dan lain-lain amaliyah NU.

Selain itu pengikut Wahabi Salafi membenarkan ajaran mujassimah. Yaitu ajaran bahwa Tuhan menyerupai mahkluk, seperti manusia yang bertangan, bertelinga, bermata dan lain-lain.

Mujassimah atau Musyabbibah adalah mazhab yang diyakini oleh kelompok Wahabi Salafi bahwa Allah memiliki jasad atau memiliki jism. Orang-orang Mujassimah menyerupakan Allah dengan makhluk.

Ajaran Wahabi Salafi tidak menyukai budaya Indonesia yang adi luhung, menolak berpakaian Nusantara, mereka memiliki budaya sendiri yaitu yang wanita memakai cadar sementara yang laki-laki memakai kathok (celana) cingkrang.

Orang Wahabi suka mengkafir-kafirkan orang yang tidak sefaham dengan kelompoknya. Mereka cenderung tidak toleransi dengan pemeluk agama lain. Termasuk kepada orang tuanya yang berbeda keyakinan. Apabila kelak orang tuanya meninggal tidak akan ditahlilkan dan kirim doa, karena itu dianggap bid’ah.

Bahkan ajaran Wahabi yang berasal dari Najd Arab Saudi sebagai ajaran tanduk setan. Pendiri Wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab lahir dan besar di Najd. Nabi Muhammad SAW telah mengisahkan kepada kita tentang Najd merupakan tempat timbulnya fitnah.

Slogan Wahabi selalu kembali ke Al-Qur’an dan Sunnah, tapi pada prakteknya mereka tidak menjalani kehidupan seperti pada zaman Rosullullah. Mereka tetap mengikuti zaman modern. Memakai produk-produk buatan kafir, seperti mobil, motor, pesawat, laptop, HP. Menggunakan Youtube, WhatsApp, Facebook, Twitter, IG dan lain-lain buatan kafir. Tentunya itu tidak ada di zaman Kanjeng Nabi.

Orang Wahabi menghalalkan minum kencing onta, gonta ganti pasangan karena syahwat, mengkafir-kafirkan orang lain yang tidak sefaham. Apakah ini ajaran dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Inilah tipu daya dan hoax dari Wahabi Salafi.

Al-Qur’an dan Al-hadis dimaknai secara tekstual, dan kadang-kadang para Ustaz Wahabi menyampaikan sesuatu kebenaran menurut argumen masing-masing lha terus Al-Qur’an dan Al-hadis dikemanakan?

Masjid Al-Jabbar Bandung, masjid megah yang menghabiskan dana Rp 1 triliun apakah akan terus diisi oleh penceramah Wahabi? Masjid yang dibangun dengan menyerap begitu banyak uang APBD Jawa Barat sudah melukai umat minoritas (Kristen, Hindu, Budha, Konghucu) apakah selanjutnya akan melukai warga Nahdliyin.

Harapan dari penulis agar Masjid Raya Al-Jabbar jangan diisi para penceramah dari ustaz Wahabi Salafi. Pada saatnya nanti di Masjid Raya Al-Jabbar akan banyak ajaran intoleransi dan radikalisme yang selama ini diajarkan oleh kelompok Wahabi Salafi.

Jangan sampai Masjid Raya Al-Jabbar yang megah hanya sebagai simbol kemegahan intoleransi di Jawa Barat.

Masjid Al-Jabbar yang megah ternyata hanya sebagai simbol kebanggaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ustaz Wahabi Salafi.

Bagaimana dengan warga Nahdliyin di sekitar Masjid Raya Al-Jabbar apakah terima masjid megah ini dijadikan alat propaganda dan ajaran intoleransi yang sudah melekat pada ceramah-ceramahnya Khalid Basalamah cs?

Ayo Sahabat Ansor Banser NU dan warga Nahdliyin, tolak Ustaz Khalid Basalamah cs yang akan mewahabikan Masjid Raya Al-Jabbar Bandung.

Nurul Azizah penulis buku “Muslimat NU di Sarang Wahabi“.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here