Tim Bulutangkis Kita Sudah Diincar untuk di-WO, Ini Kemungkinannya

Penulis: Lutfi Bakhtiyar

Sudahlah, dihitung dari mana ke mana, kegagalan timnas mengikuti All England 2021 karena kecerobohan PBSI. Bisa juga dibaca sebagai “sabotase orang dalam.”

Mengapa untuk acara yang sangat penting ini tidak charter pesawat? Bukankah covid begini banyak pesawat nganggur?

-Iklan-

Mungkin cari yang murah dan praktis maka atlet dinaikkan ke Turkish Airlines (TK), Jakarta-Istanbul, kemudian transit 5 jam ganti pesawat dan baru terbang ke Birmingham (BHX).

Di sinilah faktor paling krusial penyebab kegagalan tim bulutangkis kita.

Image yang tercipta dalam pemberitaan-pemberitaan di media, seolah-olah para atlet “kontak dekat” dengan anonim yang positif covid-19 saat naik Tukish Airlines 57 mulai dari Jakarta. Pada kenyataannya, tim kita pertama naik pesawat tujuan Istanbul (CGK-IST) dengan nomor pesawat TK 57, kemudian sampai Istanbul ganti pesawat (IST-BHX) dengan nomor TK 1967.

Ternyata 20 orang dari 24 anggota kontingen, setelah di-tracing terbukti kontak langsung dengan si penderita, berdasarkan surat elektronik dari National Health Service (NHS) di Birmingham.

Jadi kontingen kita bukan di-WO karena naik TK 57, tetapi TK 1967, lho ya.

Lagi-lagi masalahnya ada di PBSI.

Bisa jadi atlet kita memang sudah “diincar” kemudian “dieksekusi” saat transit. Buktinya atlet badminton Turki, Neslihan Yigit yang sepesawat bahkan tidak di-WO. Ingat, dari 24 anggota kontingen hanya 20 orang yang wajib karantina 10 hari lho ya. Padahal yang 4 orang, ya pasti bareng-bareng terus, kan?

Mari kita terima saja kegagalan kontingen ke All England 2021 dengan lapang dada, sebagai kenyataan sejarah. Selanjutnya biarkan intelijen-bareskrim kita mengusut orang-orang yang paling bertanggung jawab di PBSI.

Jangan sampai ada kadrun di antara kita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here