Genk Moscow di Bali Resahkan Warga Lokal

Gambar ilustrasi: Bandara di Bali. Foto: merdeka.com

SintesaNews.com – Saat Rusia dan Ukraina sedang berperang, puluhan ribu WN dari kedua negara tersebut yang melancong ke Bali. Namun yang meresahkan adalah mereka tak hanya sekedar berlibur melainkan juga malah merangsek ke bisnis-bisnis warga lokal untuk mencari cuan.

Bisnis yang dijalankan sejumlah WN Rusia di Bali mulai meresahkan. Salah satu contohnya adalah penyewaan sepeda motor. Contohnya saja WN Rusia bisa menyewakan sepeda motor NMax lebih murah kepada sesama warga asing dengan harga per bulan mencapai Rp2,5 juta. Sementara, harga sewa sepeda motor di Bali atau di rental lokal Rp3,5 juta per bulan.

Persaingan menjadi tidak sehat lagi. Perlu segera ditertibkan dengan aparat yang sudah ada payung hukumnya, perda dan juga kepolisian dan keimigrasian apabila ada pelanggaran bisa dideportasi.

-Iklan-

Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Sukawati atau Cok Ace tak memungkiri banyak wisatawan asing atau turis yang bekerja ilegal di Pulau Bali.

Mereka berkerja ilegal di Pulau Dewata, dengan membuka berbagai jenis jasa. Misalnya, bisnis fotografi, jualan sayur, tatto, salon, dan ada juga bekerja mengajari berkendara sepeda motor.

“Kalau fotografi terkait dengan wedding ini sulit sekali. Kadang-kadang ada pasangan (asing) yang melakukan pernikahannya di Bali atau hanya resepsi di Bali mereka biasanya melekat, mengajak fotografer (dari negaranya), karena dia berpikir bahwa hanya fotografer ini (dari negaranya) yang mengerti tentang kulturnya dia,” kata Cok Ace, dilansir dari merdeka.com.

Terkait warga asing mengajari berkendara sepeda motor kepada sesama warga asing di Bali, hal itu menurutnya ilegal. Wisatawan Rusia dan Ukraina yang biasanya melakukan pekerjaan ilegal tersebut.

Hingga akhirnya ada sebutan “genk Moscow” di Bali. Mereka diduga mereka sengaja melancong ke luar negaranya untuk menghindari wajib militer.

“(Rusia dan Ukraina) antara lainnya. Itu sebenarnya juga ilegal terutama sekarang kondisi dunia yang terjadi sekarang di luar negeri dan dibandingkan di Bali aman-aman dan nyaman dan murah-murah saja,” ujarnya.

Bahkan, Cok Ace mendengar, banyak juga bule di Bali jualan sayur. Hal ini, katanya perlu ditertibkan.

“Kita harus bergerak. Saya dengar dari laporan di bawah juga banyak mereka bahkan dagang ikut, jual sayur-sayuran ikut, menjual ke teman-temannya, dia mengambil di pasar dia jual ke teman-temannya, ini belum kita tindak,” ujarnya.

Baca juga:

Banyak Bule di Bali Kini Merangsek ke Bisnis Lokal Cari Cuan, Ini Modusnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here