SintesaNews.com – Made Janur Yasa dari Bali yang masuk nominasi dalam ajang CNN Heroes ke-15 tahun ini berhasil mendapatkan penghargaan yang membanggakan.
Saat pandemi melanda dunia, yang berdampak pada terpukulnya ekonomi Bali yang mengandalkan sektor pariwisata, Made Janur Yasa terpaksa menutup usaha kulinernya. Lantas tanpa patah semangat ia banting stir menjadi pengumpul plastik bekas.
Sejak Bulan Mei ia mulai mengumpulkan plastik sampah rumah tangga hingga akhirnya kini ada 200 desa yang menyalurkan sampah plastiknya dan mencapai 300 ton plastik bekas.
Di tengah “kegelapan” dari harapan, ia selalu menemukan cahaya peluang menuju hari yang lebih baik.
“Saya bersandar pada kebijaksaan dalam keyakinan (Hindu) di Bali, yaitu Tri Hita Karana. Yaitu 3 harmoni menuju kepada kebahagiaan. Yang pertama harmoni hubungan manusia dengan Tuhan. Kedua, hubungan manusia dengan manusia, dan yang ketiga harmoni hubungan manusia dengan alam lingkungannya,” ujar Made Janur Yasa.
“Begitulah bagaimana kita mencapai kebahagiaan,” terangnya.
Ia mengutarakan terinspirasi dari sebuah ungkapan, “Dimana ada tantangan, di situ ada peluang.”
Tumpukan sampah di lingkungan pariwisata Bali sungguh membuatnya sangat sedih. Dari situ pula ia berpikir untuk bertindak, bagaimana menangani persoalan sampah plastik di lingkungan.
Lalu ia mulai mengedukasi masyarakat untuk memisahkan sampah-sampah plastik dan menyalurkannya untuk bisa ditukarkan dengan beras. Masyarakat desa pada akhirnya menjadi senang dan kegiatan memisahkan dan mengumpulkan sampah plastik menjadi menyenangkan, dan kebiasaan baru.
