
SintesaNews.com LABUAN BAJO – Doktor Stephen Lane asal Australia menorehkan catatannya usai bersepeda 1.000 kilometer jauhnya dari Labuan Bajo ke Maumere dan kembali lagi ke Labuan Bajo pada Selasa (29/4/2025), pukul 10.00 Waktu Indonesia Bagian Tengah (Wita).
Labuan Bajo dan Maumere adalah dua kota yang terbilang sohor di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Pemandangan matahari terbit di pesisir Utara (Flores) luar biasa,” tutur Stephen Lane, pesepeda yang finish kali pertama pada perhelatan Bersepeda Ultra Lintang Flores 2025.
Bagi Stephen Lane yang mencatatkan waktu 55 jam dan 21 menit pada Selasa itu, pesisir Utara medannya kasar dan tidak rata.
“Nikmati pesisir Selatan karena indah,” imbuh Stephen Lane.
Capaian Stephen Lane, 55 jam dan 21 menit itu, setara dengan dua hari menjelang batas cut-off time, Kamis (1/5/2025).
Sementara, garis start dan finish berada di Ta’aktana Luxury Collection Resort and Spa, Labuan Bajo.
Asa Destinasi Ikonik Pariwisata Olahraga
Sementara itu, penyelenggara Lintang Flores 2025 membeberkan fakta tentang kegiatan bersepeda ultra itu yang kali pertama berlangsung setahun silam, 2024.
Pada perhelatan 2024, pesepeda ultra asal Inggris, Boru Mccullagh menjadi peserta pertama finish.
Catatan waktu Boru Mccullagh kala itu adalah 70 jam di rute yang sama dengan edisi 2025.
Pencapaian Stephen Lane pada 2025 ini setara dengan pemecahan rekor atas nama Boru Mccullagh, sudah barang tentu.
Tercatat, 39 pesepeda ultra dari berbagai negara, termasuk Indonesia, ikut serta pada Lintang Flores 2025.
Namun, akhirnya, hanya ada 21 pesepeda ultra dari 39 pesepeda tersebut yang sukses masuk finish.
“Pada 20 menit terakhir sebelum finish, saya disengat lebah, mengalami dua kali kebocoran ban, dan headphone saya tersangkut di roda belakang,” tutur Stephen Lane mengisahkan suka-duka perjalanan bersepeda ultra di Lintang Flores 2025.
Di urutan berikutnya setelah Stephen Lane adalah pesepeda ultra asal Sidoarjo, Indonesia, Zidan Attala Nouval.
Capaian waktu tempuh pesepeda ultra usia muda ini adalah 62 jam dan 7 menit.
Finish di belakang Zidan Attala Nouval adalah pesepeda ultra asal Inggris, Stephen Dow dengan raihan 70 jam dan 18 menit.
Kemudian, inisiator Lintang Flores 2025 Renaldus Iwan Sumarta menyebut bahwa kegiatan ini bisa berkontribusi menjadi destinasi ikon pariwisata olahraga.
Renaldus Iwan Sumarta juga menambahkan, Lintang Flores 2025 menjadi pengalaman tak terlupakan bagi semua pihak terlibat dan pemangku kepentingan menguji batas diri, menikmati keindahan Pulau Flores dari Labuan Bajo hingga Maumere, serta merasakan kehangatan interaksi dengan masyarakat setempat.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta Lintang Flores 2025,” pungkas Renaldus Iwan Sumarta.