Penulis: LQ
Pendemo ‘murni’ ga akan ujug-ujug datang ke wilayah kalian malam-malam dan mancing ribut. Pendemo ‘murni’ kalau demo itu siang, bukan malam, gak akan niat bawa bensin untuk bakar halte.
Semalam gue denger di daerah Pademangan ada OTK mancing-mancing datang pakai motor, baju item-item dan pipi pake odol abis kena gas airmata di Kwitang. Untung warga dan polisi kompak. Berjaga sampai pagi dan usir mereka. Warga sadar kelompok tersebut bukan penduduk setempat, jadi mereka malah berjaga ramai-ramai di Polsek Pademangan sampe pagi. Jadi polsek itu mau jadi sasaran awalnya. Ini ada beritanya di Kompas.
Mereka itu kelompok yang suka menunggangi aksi demo murni. Kelompok ini terorganisir. Ada di berbagai daerah.
Jaga wilayah kalian dari kelompok OTK ini. Mereka datang mancing keribudan lalu menjarah dan merusak.
Mereka suka memancing keribudan dan memprovokasi, membakar fasum seprti halte busway, oret-oret fasum pake pylox, ciri khasnya: berbaju hitam, mereka selalu hadir dan mencari kesempatan dalam aksi demo. Mereka sudah terlatih, untuk membakar, merusak, dan selalu ninggalin jejak vandalisme dengan pylox, itu adl ciri khas mereka. Kemarin-kemarin jejaknya bertuliskan ACAB, 1213.
ACAB: “all cops are bastards”. Kalimat tersebut memiliki arti “semua polisi adalah bajingan”.
Mereka juga suka pake bom molotov.
Jadi buat kalian malam ini, besok atau lusa, kalau ada OTK sengaja mancing-mancing di wilayah kalian. Hati-hati, kompak. Mereka memusuhi aparat. Kalau kalian sampe terprovokasi, dan malah ikut mereka tawuran sama aparat di wilayah kalian dan wilayah tempat tinggal kalian rusak, dan kalian kena cyduk aparat karena ikut-ikutan, bodoh namanya. Merugikan diri sendiri.
Jumlah mereka ribuan. Terorganisir. Tujuan mereka awalnya memang membela kaum buruh. Mereka anti pemerintah, anti negara, anti aparat. Tapi aksinya kadang bikin geleng-geleng. Mencari kesempatan dalam kesempitan. Gak ada takutnya.
Pada demo 2020 lalu, mereka disebut-sebut sebagai dalang dari aksi rusuh unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, 1000 lebih dari mereka tertangkap. Polisi menyebut mereka adalah kelompok anu😏… Mereka suka berbuat anarkis dan menunggangi aksi demo yang awalnya tertib. Saat itu 25 halte busway dirusak. Konon mereka juga dikendalikan oleh yang punya kepentingan.
Dalam berbagai aksi demo di Indonesia, kelompok ini hampir selalu hadir menyusup. Dan ujungnya rusuh.
Taktiknya kerap sederhana: tiba-tiba menyerang polisi, lalu melenggang pergi, sementara aparat justru melampiaskan kemarahan pada demonstran lain. Terjadilah rusuh. Pendemo dan aparat saling serang.
Pertanyaannya, aksi bakar 7 halte busway pada demo kemarin apakah perbuatan mereka? Bakar gedung bersejarah di Surabaya, jarah musium, kan ngawur, melenceng dari tujuan awal demo. Rakyat biasa gak akan lakuin hal sengawur itu.
Rakyat memang kemarin ikut terprovokasi karena kasus ojol dilindas aparat sampai meninggal. Tapi gw yakin ga ada satu ojol pun yg berani bakar markas brimob utk balas dendam. Mereka ke sana utk menuntut keadilan bukan untuk berbuat anarkis.
Juga ga akan ada satu ojol pun yang tengah malam bakar-bakarin halte di berbagai tempat. Merusak fasilitas masyarakat umum, bela-belain terniat bawa bensin dan tangga, serta palu untuk mecahin kaca. Lalu ninggalin jejak pylox. Ini jelas terorganisir.
Dan pada akhirnya… aksi bakar-bakar Mako Brimob, dan 7 halte busway di Jakarta, bakar gedung bersejarah di Surabaya, ngerusak dan menjarah museum, SEOLAH perbuatan rakyat/rekan ojol yang sedang marah. Padahal perbuatan provokator ini. Aparat sudah tau ulah siapa. Kan ciri jejaknya selalu sama dan jelas, vandalisme pake pylox. Yang kita dan bahkan mungkin pelakunya sendiri ga tau, mereka sedang ‘dipakai’ oleh siapa? Kadang rakyat itu juga lugu. Karena mereka berdiri di antara rakyat utk memprovokasi.
Ingat ya, ciri mereka selalu sama, ninggalin jejak vandalisme. Sebagian menggunakan taktik black bloc: berpakaian serba hitam, melawan aparat saat ditangkap, memecahkan kaca, hingga meninggalkan simbol mereka sebagai jejak perlawanan.
Jadi kalau lagi musim demo begini dan terpaksa lewatin wilayah demo, jangan pakai baju serba hitam, dari pada nanti disangka kelompok mereka sama aparat.
Jgn mau diprovokasi
Jgn mau dimanfaatkan.
Tujuan awal demo apa?
Maka jangan sampe melenceng gara-gara terprovokasi sama ulah mereka. Lalu para pendemo ‘murni’ yang jadi kambing hitam atas perbuatan mereka.
Supaya paham aja…😏
Hanya yang terlatih yang bisa melakukan hal-hal seperti ini. Pendemo ‘murni’ mana mungkin akan melakukan hal seperti ini.
















