Penulis: Langit Quinn
SintesaNews.com – Luar biasa pencapaian yang diraih oleh gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dari 33 provinsi yang ada di seluruh Indonesia, Jateng menduduki peringkat pertama dalam mengentaskan kemiskinan, jauh melampaui DKI Jakarta!
Total warga miskin yang berhasil dientaskan selama periode Maret hingga September 2019 sebanyak 63.830 orang. Hal tersebut tentu sangat membanggakan. Coba bandingkan dengan raihan yang dicapai Gubernur DKI Jakarta yang hanya mampu mengentaskan penduduk miskin di angka 3.250!
Sangat ironis, karena Jakarta sebagai kota terbesar nomor 1 di Indonesia mestinya mampu melampaui kota-kota lain. Bahkan DKI kalah dengan NTB yang meraih juara 3.
Lalu apa saja yang dikerjakan oleh Anies di Jakarta selama ini? Ya tidak ada. Sebagai ibu kota, DKI justru kalah jauh dibanding dengan Jawa Tengah. Tak ada prestasi DKI yang layak dibanggakan selama kepemimpinan Anies.
Padahal di zaman Ahok, angka kemiskinan di DKI Jakarta turun sekitar 44 ribu, dari tahun 2014 yang berjumlah 412,79 ribu orang menjadi 368,67 ribu orang pada September 2015.
Jakarta semakin amburadul dan tidak karuan, sementara ia sibuk beretorika tanpa jelas apa kerjanya. Lebih banyak merusak apa yang sudah ada ketimbang merawatnya. Itulah pemimpin Jakarta saat ini.
Dengan capaian yang berhasil diraih, Ganjar Pranowo tidak membanggakan diri sendiri, ia berkata bahwa pencapaiannya berkat kerja sama jajaran Pemprov dan Pemerintah kabupaten dan kota. Ia juga mengapresiasi peran Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen sebagai koordinator Satgas Kemiskinan.
“Ini berkat Gus Yasin yang sangat rajin ngurusi kemiskinan. Kami memang sepakat untuk membagi tugas itu. Kami sering komunikasi dengan Kemensos dan Wapres terkait soal data. Kami ingin data ini pasti, ya dia miskin dan diberikan treatment apa, agar semua tepat sasaran,” kata Ganjar, saat menghadiri rapat dengan Perkumpulan Aparatur Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) di Kabupaten Semarang, Rabu (15/1).
Bahkan Jakarta juga kalah dengan Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur. Jawa Timur berada di peringkat kedua, ia berhasil mengentaskan kemiskinan sebanyak 56.250 jiwa, disusul Nusa Tenggara Barat sebanyak 30.280 jiwa.
Tak lantas berpuas diri, Ganjar berharap di masa mendatang lebih meningkat, “Rasanya, targetnya harus tetap dipicu untuk dinaikkan lagi dengan jumlah penurunan angka kemiskinan yang lebih besar,” ucapnya.
Oleh karenanya, pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi. Diantaranya mengubah konsep musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang lebih menonjolkan tema, kreasi dan inovasi dalam pemberantasan kemiskinan.
“Biasanya musrenbang kebanyakan usulnya infrastruktur, kalau ini sekarang cukup dikirim lewat elektronik saja. Sekarang saya minta sesuai tema, ada inovasinya. Misalnya inovasi penurunan angka kemiskinan, pengelolaan desa, bumdes dan lainnya. Sehingga, usulan-usulan dalam Musrenbang itu dapat menyelesaikan kemiskinan. Nanti akan kami kembangkan, mengajak perguruan tinggi, perusahaan, TNI/Polri untuk membina masing-masing minimal satu desa. Kami juga akan membangun sistem, sehingga diharapkan penanggulangan kemiskinan berjalan lebih cepat,” terang Ganjar.
DKI mestinya berkaca pada Jawa Tengah, Jawa Timur, maupun NTB!