SintesaNews.com – Ketua Umum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal mengemukakan bahwa di Indonesia ini tak ada yang disebut Islamophobia.
“Tak ada Islamophhia di Indonesia ini. Dan Indonesia sejak dulu sudah ‘Ngaji Akhlak’, tak butuh Revolusi Akhlak dari para kriminil,” ungkap Gus Wal.
Baca: PNIB: Isu Islamophobia Dibuat Kelompok Radikalis untuk Adu Domba Anak Bangsa
Hal ini dikemukakan Gus Wal karena keresahannya melihat semakin massifnya kelompok radikalis eks FPI, HTI yang berkumpul dalam wadah PA212, masih terus saja menyebarkan agitasi dan propaganda khilafahnya melalui selebaran pamflet.
“Mereka mulai massive propoganda lewat pamflet Khilafah, seruan revolusi akhlak,” ungkap Gus Wal.
Dirinya juga menegaskan, “Tidak pernah ada dan tak akan ada Islamphobia di Indonesia, yang ada adalah penindakan tegas kepada para kriminal berjubah agama.”
“Penindakan tegas aparat tersebut adalah demi keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia dari khilafah radikalisme, terorisme, politik identitas atau politisasi agama, da’i provokator, dan bahaya laten FPI, HTI, NII,” tutur Gus Wal.
“Jangan Pernah Biarkan PA 212 FPI HTI Bangkit Kembali Sebarkan Khilafah, Bikin Gaduh Rusuh Bermodus Revolusi Akhlak,” tegas Gus Wal.
“Ingat, ini Indonesia bangsa yang berakhlak dan beradab,” imbuhnya.
Gus Wal berpendapat bahwa masyarakat Indonesia justru perlu mewaspadai akan bahayanya laten FPI, HTI, NII, yang memiliki agenda untuk mengubah sistem dan ideologi NKRI menjadi ideologi transnasional khilafah radikalisme terorisme.
Karena itu Gus Wal selalu menyerukan, “Tolak 212, tolak FPI-HTI bangkit kembali dan bubarkan PA 212.”
“Juga tolak dai provokator!” ujarnya.
Gus Wal sangat concern dengan massive-nya pergerakan kelompok yang kerap disebut “kadrun” itu untuk memecah belah masyarakat dan mengadu domba anak bangsa.
“Awas khilafah bangkit. Ingin adu domba anak bangsa dengan SARA,” ujarnya.
“Jangan sampai terkecoh! Bumikan Pancasila. Kibarkan dan gelorakan merah putih. Tolak politik identitas,” Gus Wal mewanti-wanti.
Demi keutuhan dan keselamatan rakyat dan bangsa Indonesia, jelasnya.
Gus Wal menerangkan, untuk itu bangsa ini harus bersatu menolak khilafah.
Kasus Penembakan Brigadir J dan Kopda M Dibesar-besarkan Pengkhianat Bangsa, Sudah Ditangani Serius oleh Aparat.
Disamping itu menurut Gus Wal kasus penembakan Brigadir J dan Kopda M sengaja dibesar-besarkan oleh para pengkhianat bangsa, padahal saat ini sedang ditangani secara serius oleh aparat penegak hukum.
“Waspada terhadap penggiringan opini busuk dan adu domba dari kaum ‘sarabpatinggenah’ yang bertujuan agar masyarakat tidak percaya kepada POLRI dan TNI,” ujar Gus Wal.
“Kami Percaya POLRI dan TNI totalitas menjaga keamanan, keselamatan rakyat dan bangsa Indonesia,” ucapnya.
Gus Wal menutup, “Jaga Kampung Desa dari bahaya laten FPI HTI NII, dan para Da’i Provokator serta ideologi transnasional Radikalisme Khilafah Terorisme.”
“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” pungkasnya.
Baca juga:
PNIB: Khilafatul Muslimin, FPI HTI NII = Pengkhianat Bangsa, Tolak dan Lawan, Jangan Berikan Ruang