PNIB: Negara Harus Tutup dan Ambil Alih Wonosalam Boarding School dan Semua Sekolah/Yayasan/Lembaga Khilafah Terorisme

SintesaNews.com – Wonosalam Boarding School selain diduga kuat berafiliasi dengan Khilafah Radikalisme Terorisme, ideologi transnasional dari luar negeri, juga belum mengantongi izin operasional dari Kementrian Agama.

Demikian disampaikan Ketua Umum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) kepada SintesaNews.com

“Sekolahnya pun juga belum, pendidikanya ikut Paket B dan C dari Sidoarjo, IMB belum terang sudah mengantongi atau belum,” kata Gus  Wal.

-Iklan-

Ia melanjutkan, “Di sinilah peran negara dalam hal ini pemerintah dan aparat penegak hukum wajib hadir untuk menutup dan mengambil alih Wonosalam boarding school serta pesantren, lembaga/yayasan/sekolah yang berafiliasi dengan Khilafah Radikalisme Terorisme, serta lembaga lembaga sosialnya yang mendukung pendanaan kaderisasi dan gerakan maupun program Khilafah Radikalisme Terorisme.”

“Negara harus tutup dan ambil alih Wonosalam Boarding School dan semua sekolah/yayasan/lembaga Khilafah Terorisme,” tegasnya.

Baca: PNIB: Wonosalam dan Bulurejo Jombang Darurat, Cabut Izin dan IMB Yayasan Sekolah Khilafah Radikalisme Terorisme

Sebagaimana diketahui sebelumnya, di kawasan Pegunungan Wonosalam Jombang sedang dibangun sebuah sekolah berasrama dengan nama Wonosalam Boarding School, yang diduga kuat sekolah berasrama tersebut berafiliasi dengan kelompok 212 yang notabene kelompok FPI-HTI yang sudah dibubarkan dan dilarang keberadaanya di negeri ini.

Masyarakat Mangirejo Wonosalam Jombang sangat sangat resah, gelisah dan takut dengan berdirinya Wonosalam Boarding School di wilayahnya.

Seperti disampaikan oleh Ketum PNIB Gus Wal yang sangat menyesalkan rencana berdirinya sebuah sekolah berasrama di kawasan pegunungan Wonosalam Jombang.

“Banyak Tokoh Masyarakat Wonosalam yang sering datang, diskusi dan berdialog menyampaikan hal tersebut kepada kami, mereka takut jika Wonosalam Boarding School yang seluas sekitar 26 sampai 60 ha tersebut dijadikan untuk mencetak dan mengkader para bibit bibit manusia radikalis dan teroris seperti di Afghanistan dan Suriah,” tutur Gus Wal.

Masyarakat Wonosalam, Jombang dan Jawa Timur tidak menginginkan daerahnya dijadikan tempat penyemaian, pengkaderan yang mencetak para pengasong dan pelaku radikalisme khilafah terorisme baik gerakanya, pahamnya maupun ideologinya.

Gus Wal menuturkan hingga saat ini belum terlaksana aspirasi dari warga masyarakat Wonosalam Jombang, Jawa Timur, yang menginginkan pencabutan izin pendirian yayasan sekolah dan IMB dari Wonosalam Boarding school.

Baca: PNIB: Jombang Kota Santri dan Pluralisme, Jangan Jadikan Tempat Pembibitan Khilafah Terorisme

“Kami PNIB dan masyarakat Wonosalam Jombang, Jawa Timur, menolak keras keberadaan dan pendirian Wonosalam Boarding School yang diduga kuat didirikan oleh Anas Asrofi yang merupakan tokoh 212 dari Surabaya dan Sidoarjo,” tegas Gus Wal.

“Diduga kuat pendanaannya didukung penuh oleh Ahmad Faisal pengusaha Transportasi Ekspedisi di wilayah Cakung Jakarta Timur yang disinyalir merupakan pengagum dan pengikut Osama Bin Laden,” ungkapnya.

Gus Wal menambahkan, “Dan yang membuat warga masyarakat Mangirejo Wonosalam Jombang, Jawa Timur, menolak keberadaan dan pendirian Wonosalam Boarding School adalah berhembusnya pendanaan pembangunan sekolah berasrama yang menyerupai pondok pesantren tersebut didanai dari Mesir dan Timur Tengah.”

“Warga tak ingin wilayahnya dijadikan sebagai sarang teroris dan sangat tidak ingin anak cucu mereka dijadikan tumbal untuk dijadikan keder teroris,” terang Gus Wal.

PNIB dan Warga Masyarakat Wonosalam Jombang, Jawa Timur, meminta kepada pemerintah baik pusat, wilayah dan Pemkab Jombang, Aparat Penegak Hukum Polri-TNI, untuk mencabut izin IMB dan legalitas Wonosalam Boarding School, serta meminta kepada Kemendikbud dan Kemenag baik pusat, wilayah dan daerah untuk menolak/membatalkan akta pendirian sekolah/yayasan/lembaga/pesantren Wonosalam Boarding School, dan meminta agar bangunan tersebut diambil alih oleh negara.

“Apabila terbukti ada oknum camat atau kepala dinas perizinan atau oknum pejabat yang mem-back up perizinan IMB ataupun legalitas pendirian lembaga yang diduga kuat bentukan kelompok 212, HTI-FPI tersebut, PNIB dan masyarakat Wonosalam Jombang Jawa Timur meminta agar memecat dan menindak tegas yang bersangkutan,” tegas Gus Wal.

Baca: PNIB: Cabut Izin dan IMB Yayasan Sekolah Khilafah Radikalisme Terorisme di Wonosalam dan Bulurejo Jombang

Menurut Gus Wal, “Penutupan, pencabutan izin dan IMB tersebut sangat mutlak demi masa depan anak cucu kita kelak dan demi keamanan nan keselamatan bangsa dari ancaman nyata ideologi transnasional Radikalisme Khilafah Terorisme.”

“Jika tetap dibiarkan, berdirinya Wonosalam Boarding School, bagaimana nasib anak cucu kita kelak di masa depan dan bagaimana nasib Jombang ke depan yang merupakan jantung bangsa dan kota pusat pluralisme jika di Jombang banyak berdiri yayasan, lembaga ataupun sekolah yang berkedok pesantren berarilan dan berideologi Radikalisme Khilafah Terorisme?!” geram Gus Wal.

Warga masyarakat Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, tidak ingin daerahnya yang selama ini sangat indah dan harmonis antar sesama anak bangsa dari berbagai macam keyakinan dan budaya tersebut, dijadikan sebagai tempat pembibitan, penyemaian, dan pengkaderan radikalisme khilafah terorisme.

“Bersama kita perkuat dan kolaborasikan NASAB (Nasionalisme Agama Budaya) untuk membentengi keluarga dan lingkungan kita dari ancaman konflik SARA, intoleransi, radikalisme khilafah, terorisme, dan bahaya laten FPI HTI NII,” pesan Gus Wal.

“Jaga Kampung Desa dari bahaya laten FPI HTI NII dan dari paham ideologi transnasional Radikalisme Khilafah Terorisme.”

“Bersama PNIB kita jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila Dan Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here