SintesaNews.com – Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Basuki Hadimuljono dikabarkan akan mendapat gelar Doktor Kehormatan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Sedianya pemberian gelar Doktor Kehormatan itu akan diberikan minggu depan, Kamis, 16 Januari 2020.
Sepak terjang insinyur dari UGM dan mengambil gelar Master dan Ph.D-nya di Colorado University ini selama 5 tahun terakhir memang boleh dibilang spektakuler. Dengan kecepatan kerjanya menyelesaikan berbagai infrastruktur di seluruh Indonesia. “Menyambungkan” Indonesia dari ujung ke ujung, menghadirkan negara di wilayah-wilayah pelosok 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Bahkan banyak proyek mangkrak yang dilanjutkan hingga rampung oleh kementerian yang dikomandaninya.
Menteri yang nyentrik dan piawai memainkan alat musik, baik drum maupun gitar ini memang sosok pejabat yang tak banyak bicara apalagi berdebat. Perintah presiden turun kepadanya, langsung hari itu juga sampai ke level bawah kementeriannya, dan segera dikerjakan. Itu salah satu kunci cepatnya kerja-kerja PUPR 5 tahun ini. Terlebih sejak awal kepemimpinan Pak Bas (begitu beliau biasa dipanggil), ia mengandalkan anak-anak muda yang masih tinggi semangat kerjanya, dan bangga terlibat di berbagai proyek pembangunan pemerintah.
Mochamad Basoeki Hadimoeljono (begitu nama lengkapnya) sempat menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU tahun 2005, lalu menjadi Inspektur Jenderal di kementerian yang sama 2 tahun kemudian, dan di tahun 2013 Pak Bas ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian PUPR. Hingga tahun 2014 dan 2019 Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Menteri PUPR untuk 2 periode berturut-turut.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ketika menginstruksikan pengerjaan konstruksi Bendungan Karian yang berlokasi di Kecamatan Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pada musim hujan, bendungan ini akan berfungsi mengendalikan banjir Sungai Ciberang sebesar 60,8 juta m3.
